INTERNASIONAL

[internasional][bleft]

NASIONAL

[nasional][bleft]

ACEH

[aceh][bleft]

TEKNOLOGI

[teknologi][threecolumns]

EKONOMI

[ekonomi][bleft]

SPORT

[sport][threecolumns]

Mahasiswa IT Harus Jadi Technopreneur


JAKARTA - Mahasiswa information technology (IT) harus melengkapi diri dengan kemampuan berbisnis. Dengan begitu, hasil inovasi mereka dapat berkembang luas dan bermanfaat bagi orang banyak. Kombinasi antara kemampuan di bidang teknologi dan wirausaha kerap disebut sebagai technopreneurship.
Bekal tersebut yang kemudian diberikan kepada para mahasiswa dalam kegiatan pemberdayaan pemuda yang diselenggarakan YouthSpark Live 2014. Menurut salah satu peserta dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Muhhamad Alfiansyah, mahasiswa IT harus mampu menjadi entrepreneur. Misalnya dengan membuka usaha pembuatan aplikasi.
"Karena saya jurusan IT, jadi prospeknya lebih membuat aplikasi dan coding atau program," ujar Alfian, saat berbincang di sela-sela acara YouthSpark Live 2014, di Tanri Abeng University, Jakarta Selatan, Kamis (18/12/2014).
Mahasiswa jurusan Pendidikan Teknik Informasi itu melanjutkan, di lingkungan kampusnya, ada mahasiswa yang sudah memulai menjadi technopreneur dengan membuka jasa servis komputer atau laptop. Ada juga yang membuka warung internet (warnet) dengan beberapa orang, sehingga labanya pun dibagi-bagi secara merata.
Menurutnya, saat ini konsumen memang membutuhkan banyak industri jasa teknologi. Dan ini menjadi peluang mahasiwa IT. Namun, menjadi menjadi technopreneur juga harus berhadapan dengan hambatan seperti modal, tempat, dan dukungan dari pemerintah
"Indonesia menjadi kritis karena tidak didukung pemerintah. Contohnya, anak-anak Indonesia yang membuat animasi kurang didukung pemerintah, termasuk dengan dana," ungkapnya.
Peserta lain, Alifia Chinka Rizal Muhammad menekankan fakta bahwa teknologi sebenarnya tidak rumit. Dia mengambil contoh, membuat aplikasi telefon genggam. Alif pun berniat memperdalam lagi ilmu teknologi setelah lulus kuliah. Dengan begitu, ilmu yang didapat bisa berdampak ke masyarakat.
"Kalau mencobanya, pasti kita bisa," kata mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) itu.
Sementara peserta dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Septiar, menilai, teknologi diperlukan untuk mendorong pertumbuhan usaha. "Saat ini saya sedang menjalankan social entrepreneurship. Dan integrasi teknologi secara efektif sangat dibutuhkan untuk mengembangkannya," imbuh Septiar.
Kegiatan YouthSpark Live 2014 diisi serangkaian aktivitas seperti Young Technopreneur Talk dan sesi pelatihan. Dalam pelatihan ini, peserta dibekali materi tentang ketenagakerjaan dan pentingnya penguasaan teknologi dalam karier hinggaentrepreneurship. Peserta juga diajak aktif dalam sesi focus group discussion.
SUMBER : Okezone.com
Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :