KantoMaya News - Liga Champions telah menyelesaikan pertandingan kelima penyisihan fase grup mereka pada pertengahan pekan ini. Beberapa klub sudah memastikan diri lolos ke babak knockout liga Champions setelah menyegel peringkat pertama dan kedua di masing-masing grup, sedangkan beberapa klub lainnya masih berjuang untuk mengamankan tiket yang tersisa ke Liga Champions.

Wakil-wakil dari Premier League merupakan salah satu langganan tim yang lolos ke babak Knockout liga Champions dari musim ke musim. Di akhir musim lalu, Inggris berada di bawah Spanyol dan Jerman dalam urusan koefisien Liga Champions, sehingga mereka berhak mengirimkan empat tim untuk bertanding di Liga Champions musim ini.

Tiga tim dari Premier League, yaitu Chelsea, Manchester CIty danArsenal langsung lolos ke babak kualifikasi Grup sedangkan Manchester United harus melalui babak playoff terlebih dahulu.

Namun ironis bagi Inggris yang langganan mengirimkan wakil di babakknockout, saat ini baru satu perwakilan mereka - Manchester City yang sudah terlebih dahulu lolos ke babak knockout di pertandingan kelima fase grup. Sedangkan ketiga rekan mereka masih harus menunggu pertandingan terakhir fase grup Liga Champions untuk memastikan lolos ke babak knockout.

Manchester United dinanti VFL Wolfsburg di pertandingan terakhir Grup B, sedangkan Chelsea juga meladeni tugas berat saat menjamu FC Porto di pertandingan terakhir Grup G. Arsenal juga bakal melakoni partai hidup mati di pertandingan terakhir Grup F saat melawanOlympiacos.

Jika ketiga wakil Inggris ini tidak bisa lolos ke babak knockout, maka sedikit banyak akan berpengaruh pada koefisien Premier League di UEFA. Menurut ranking terakhir yang dirilis UEFA pada bulan September silam, Inggris berada di peringkat ketiga koefisien UEFA, di mana mereka terpaut empat poin dari Italia yang berada di peringkat ketiga.

Jika ketiga wakil Inggris ini tidak dapat lolos ke babak knockout, dan Manchester City tidak bisa berprestasi di babak knockout maka bukan tidak mungkin koefisien mereka akan disalip oleh Serie A. Jika itu terjadi maka jatah empat tim yang selalu mereka dapatkan tiap musimnya harus siap dikorting menjadi tiga tim saja, sehingga jatah satu tim mereka diberikan kepada Italia.