INTERNASIONAL

[internasional][bleft]

NASIONAL

[nasional][bleft]

ACEH

[aceh][bleft]

TEKNOLOGI

[teknologi][threecolumns]

EKONOMI

[ekonomi][bleft]

SPORT

[sport][threecolumns]

Salah satu tersangka pengebom Brussels dideportasi dari Turki

Salah satu tersangka pengebom Brussels dideportasi dari Turki
KantoMaya News -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan salah satu pelaku serangan bom bunuh diri dideportasi dari Turki ke Belanda tahun lalu.

Dalam pidato di Ankara pada Rabu (23/03), Erdogan menjelaskan bahwa pria itu ditangkap di kota Gaziantep, dekat perbatasan Suriah.

"Salah satu penyerang Brussels ditangkap di Gaziantep pada Juni 2015 dan dideportasi ke Belanda... Kami memberitahu Kedutaan Besar Belgia melalui nota diplomtik tentang deportasi itu pada 14 Juli 2015.

"Pihak berwenang Belgia membebaskan orang tersebut. Meskipun kami peringatkan bahwa orang ini adalah petempur asing, Belgia tidak bisa mengaitkannya dengan terorisme," kata Erdogan.

Sejauh ini Belgia belum memberikan tanggapan atas pernyataan presiden Turki.

Pihak berwenang Turki kemudian mengatakan pelaku serangan yang disebut Erdogan bernama Ibrahim el Bakraoui, salah satu tersangka pelaku serangan di Bandar Udara Zaventem, Brussels pada Selasa (22/03).

Pengamanan

Saudaranya, Khalid el Bakraoui diidentifikasi sebagai pelaku serangan di stasiun kereta bawah tanah Maelbeek.

Mereka adalah warga negara Belgia. Serangan-serangan itu sejauh ini menewaskan 32 orang dan melukai banyak lainnya.

Kelompok yang menamakan diri Negara Islam (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas serangan pada Selasa pagi itu.

Pengamanan di ibu kota Belgia berangsur-angsur normal meskipun tingkat ancaman keamanan dinaikkan ke level paling tinggi.

"Hari ini (Rabu, 23/03) masih banyak yang berpatroli tapi sudah berkurang sedikit tampaknya," kata Ahmad Baihaki, seorang konsultan IT di Brussels kepada wartawan BBC Indonesia, Rohmatin Bonasir.

Meski demikian, tambahnya, pemeriksaan keamanan di tempat-tempat umum, termasuk stasiun kereta bawah tanah dan pusat perbelanjaan masih dilakukan secara ketat sehingga menimbulkan antrean.

Adapun para karyawan dizinkan untuk bekerja dari rumah selama dua hingga tiga hari setelah serangan terjadi.
Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :