Joox Jadi Pilihan Netizen Nikmati Musik
KantoMaya News, JAKARTA -- Layanan musik streaming telah menjadi industri besar di Eropa, Amerika Serikat, serta Australia-Selandia Baru. Namun, di Asia Tenggara, tren ini sedang berkembang. Indonesia menjadi daya tarik tersendiri bagi perusahaan layanan streaming musik global. Hal ini karena Indonesia memiliki populasi 260 juta dengan lanskap digital yang bagus serta tingkat penetrasi yang terus meningkat.
Melihat perkembangan itu, Isentia melakukan pemantauan pembicaraan media sosial kepada tiga layanan musik streaming yakni Joox, Spotify dan Apple Music. Pemantauan dilakukan sejak 9 Februari sampai 16 Februari 2017.
Dari hasil pemantauan di media sosial seperti Facebook, Twitter dan blog, Joox terlihat mendominasi perbincangan dengan 50.73 persen (6186) buzz. Sementara Spotify meraih 32.22 persen (3929) dan Apple Music mendapat 17.05 persen (2079) total pembicaraan di media sosial.
Pembicaraan berkisar tentang pengalaman mendengarkan musik dan artis favorit di aplikasi layanan musik streaming tersebut. Pengguna Joox lebih banyak membicarakan lagu terbaru Ed Sheeran dan The Chainsmokers yang baru dirilis.
Sementara pengguna Spotify sedang memperbicangkan lagu dari grup K-pop Bangtan Boys yang kebetulan akan konser di Jakarta. Lalu pengguna Apple Music lebih banyak mempromosikan single terbaru bintang k-pop Kyuhyun.
Hasil ini cukup mengagetkan. Pasalnya, Spotify dan Apple Music adalah dua brand yang sangat besar di pasar global dibandingkan Joox yang saat ini hanya tersedia di Hong Kong, Thailand, Malaysia, dan Indonesia.
Pada 2016, konsumsi layanan streaming di Amerika Serikat sendiri berhasil melewati produk fisik dan model unduh digital. Seiring dengan dorongan tren, konektivitas hingga tumbuhnya generasi digital native di Indonesia, tentu akan sangat menarik melihat persaingan industri layanan musik streaming di Tanah Air ke depannya.
Melihat perkembangan itu, Isentia melakukan pemantauan pembicaraan media sosial kepada tiga layanan musik streaming yakni Joox, Spotify dan Apple Music. Pemantauan dilakukan sejak 9 Februari sampai 16 Februari 2017.
Dari hasil pemantauan di media sosial seperti Facebook, Twitter dan blog, Joox terlihat mendominasi perbincangan dengan 50.73 persen (6186) buzz. Sementara Spotify meraih 32.22 persen (3929) dan Apple Music mendapat 17.05 persen (2079) total pembicaraan di media sosial.
Pembicaraan berkisar tentang pengalaman mendengarkan musik dan artis favorit di aplikasi layanan musik streaming tersebut. Pengguna Joox lebih banyak membicarakan lagu terbaru Ed Sheeran dan The Chainsmokers yang baru dirilis.
Sementara pengguna Spotify sedang memperbicangkan lagu dari grup K-pop Bangtan Boys yang kebetulan akan konser di Jakarta. Lalu pengguna Apple Music lebih banyak mempromosikan single terbaru bintang k-pop Kyuhyun.
Hasil ini cukup mengagetkan. Pasalnya, Spotify dan Apple Music adalah dua brand yang sangat besar di pasar global dibandingkan Joox yang saat ini hanya tersedia di Hong Kong, Thailand, Malaysia, dan Indonesia.
Pada 2016, konsumsi layanan streaming di Amerika Serikat sendiri berhasil melewati produk fisik dan model unduh digital. Seiring dengan dorongan tren, konektivitas hingga tumbuhnya generasi digital native di Indonesia, tentu akan sangat menarik melihat persaingan industri layanan musik streaming di Tanah Air ke depannya.
REPUBLIKA.CO.ID
Post A Comment
No comments :