INTERNASIONAL

[internasional][bleft]

NASIONAL

[nasional][bleft]

ACEH

[aceh][bleft]

TEKNOLOGI

[teknologi][threecolumns]

EKONOMI

[ekonomi][bleft]

SPORT

[sport][threecolumns]

Pedagang Dilarang Jualan di Masjid Raya

Pedagang Dilarang Jualan di Masjid Raya
KantoMaya News, BANDA ACEH - Dalam beberapa hari terakhir, Masjid Raya Baiturrahman (MRB) disesaki para pedagang yang menjajakan berbagai macam dagangan mereka untuk para pengunjung dan jamaah. Mereka berjualan di dalam pekarangan masjid, tepatnya di bawah payung-payung elektrik yang terpasang di sisi kiri, kanan, dan depan masjid.

Imam Besar Masjid Raya Baiturrahman, Prof Dr Azman Ismail yang ditanya Serambi, Jumat (30/6) mengatakan, siapapun tetap dilarang berjualan di halaman Masjid Raya Baiturrahman, karena area tersebut kini menjadi tempat shalat.

“Tidak boleh jualan di pekarangan masjid, kotor nanti. Apalagi ada yang jual rokok, lalu merokok di situ, kan bisa membuat masjid kita kotor, makanya tidak boleh,” kata Prof Dr Azman.

Namun, kata Azman, dalam beberapa hari terakhir, sejak hari pertama lebaran Idul Fitri, para pedagang yang berjualan di Masjid Raya semakin menjamur. Pihaknya mengaku kewalahan melarang atau menghadang para pedagang yang melakukan aktivitas jualan. “Ramai sekali mereka yang berjualan dan tak bisa diatur. Tapi ini hanya ada toleransi hingga hari Minggulah,” tegas Azman Ismail.

Pantauan Serambi Jumat (30/6), para pedagang tampak bertebarang di bawah payung-payung elektrik tersebut. Ada yang menjual makanan, minuman, asesoris wanita, hingga mainan anak kecil seperti balon, mobil-mobilan, dan berbagai macam barang lainnya. Mereka menjajakan dagangannya untuk pengunjung yang datang untuk menikmati keindahan Masjid Raya Baiturrahman.

Saat azan Ashar menggema kemarin, para pedagang tampak tidak menutup lapak dagangan mereka. Azan menggema, namun proses jual beli antara pedagang dan pengunjung tetap berlangsung. Alhasil, pengurus Masjid Raya Baiturrahman pun bereaksi. Dengan menggunakan pengeras suara, pengurus mendatangi pedagang, mereka mengimbau pedagang untuk menutup lapak dagangannya.

Dalam beberapa hari terakhir, bukan hanya soal banyaknya pedagang yang heboh. Kalangan masyarakat di Banda Aceh, terutama para netizen juga dihebohkan dengan sampah yang berserakan di pekarangan masjid. Foto-foto sampah yang berserakan sempat viral di media sosial dan menjadi perbincangan.

Kondisi tersebut, kemudian menggerakkan beberapa pemuda yang tergabung dalam berbagai komunitas untuk membersihkan sampah yang berserakan tersebut. Dalam dua hari terakhir, komunitas anak muda ini turun tangan membersihkan sampah yang berserekan di area Masjid Raya Baiturrahman. Selain komunitas, Dinas Kebersihan dan Keindahan Kota (DK3) Banda Aceh juga melakukan hal yang sama.

Sementara itu, anggota DPRK Banda Aceh, Irwansyah ST melihat bukan hanya soal pedagang dan sampah yang muncul setalah pembangunan landscape Masjid Raya Baiturrahman. Tapi persoalan bercampur baurnya para remaja antara laki-laki dan perempuan juga menjadi masalah serius.

“Banyak ABG dan remaja yang masih bercampur baur kita lihat, mereka berbaur dengan lawan jenis. Kemudian masih ada wanita yang memakai busana tidak syar’i, juga masih banyak kaum pria yang merokok dalam lingkungan masjid,” kata Anggota Komisi A DPRK tersebut.

Irwansyah meminta, para petugas Satpol PP dan WH difokuskan untuk menertibkan hal tersebut. Menurutnya, untuk mengawal ketertiban di Masjid Raya, tidak cukup dengan personel pengurus masjid saja, melainkan perlu kerja sama semua stake holder baik di Pemerintah Kota Banda Aceh maupun provinsi. “Hal ini harus dilakukan sesegera mungkin, sebelum hal-hal kurang positif ini berkembang luas dan akan semakin sulit dicegah,” demikian Irwansyah ST.

aceh.tribunnews.com
Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :