INTERNASIONAL

[internasional][bleft]

NASIONAL

[nasional][bleft]

ACEH

[aceh][bleft]

TEKNOLOGI

[teknologi][threecolumns]

EKONOMI

[ekonomi][bleft]

SPORT

[sport][threecolumns]

Ada Militer AS di Balik Perusahaan yang Bikin Vaksin Corona

Ada Militer AS di Balik Perusahaan yang Bikin Vaksin Corona (Foto: Inovio)
KantoMaya News, Jakarta - Perusahaan Inovio yang sedang membuat vaksin virus Corona punya banyak keunikan. Pendananya selain Bill Gates adalah militer AS yang perhatian soal senjata biologi. Siapa sangka...

Inovio Pharmaceuticals menarik perhatian publik di tengah pandemi virus Corona. Mereka mengumumkan siap melakukan uji vaksin Corona pada manusia pada bulan April. Sahamnya pun melambung tinggi.

Menurut Crunchbase, Inovio didirikan tahun 1983 oleh J Joseph Kim di Pennsylvania, Amerika Serikat. Perusahaan ini bergerak di bidang bioteknologi, farmasi, layanan kesehatan dan therapeutic.

Inovio punya 5 pendana besar yang menggelontorkan uang supaya mereka bisa melakukan riset terkait virus. Uniknya, di antara mereka ada 2 pendana dari pihak militer AS yang perhatian dengan senjata biologi.

Dihimpun detikInet dari berbagai sumber, Jumat (17/4/2020) inilah 5 pendana Inovio:

1. Bill and Mellinda Gates Foundation

Inovio diketahui memiliki sejumlah pendana besar yang menggelontorkan uang supaya mereka membuat penelitian soal virus Corona. Pada 12 Maret 2020, Inovio mengumumkan mendapat dana USD 5 juta (Rp 77,4 miliar) dari Bill and Mellinda Gates Foundation.

Bill and Melinda Gates Foundation adalah yayasan milik Co-founder Microsoft, Bill Gates dan istrinya yang mendukung program terkait pendidikan, kesehatan dunia dan komunitas. San Diego Union Tribune pada 12 Maret 2020 memberitakan kalau Inovio dapat gelontoran dana ini untuk melakukan uji dan produksi vaksin virus Corona.

2. Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI)

Inovio mendapatkan dana USD 9 juta (Rp 139,4 miliar) dari Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI) pada 25 Januari 2020. Dilihat detikInet dari situs resminya, CEPI adalah LSM internasional di bidang kesehatan, khususnya epidemi yang didirikan pemerintah Norwegia, India, Bill & Melinda Gates Foundation, Wellcome Trust, dan World Economic Forum.

Jadi Bill Gates membantu Inovio dengan 2 pintu, lewat yayasannya sendiri dan lewat CEPI. Pada 30 Januari 2020, San Diego Bussines Journal memberitakan CEPI mendanai Inovio untuk mengembangkan vaksin virus Corona.

3. Korea Investment Partners (KIP)

Inovio juga punya pendana dari Korea Investment Partners (KIP). Pada 6 Agustus 2019, Inovio mengumumkan mendapat pendanaan sebesar USD 15 juta (Rp 232,3 miliar).

KIP adalah perusahaan investasi global yang berbasis di Seoul, Korea Selatan. Diberitakan Pharmiweb, situs berita farmasi global pada 6 Agustus 2019, Inovio didanai untuk melakukan riset terkait Human papillomavirus (HPV). Saat itu memang masih jauh dari ancaman virus Corona.

4. Defense Threat Reduction Agency (DTRA)

Nah, dua pendana lnovio berikutnya lebih unik lagi. Siapa sangka kalau Inovio juga memiliki 2 pendana dari pihak militer Amerika Serikat. Mundur ke 14 Juni 2019, Inovio mendapatkan dana USD 8,1 juta (Rp 125,4 miliar) dari Defense Threat Reduction Agency (DTRA).

DTRA adalah badan militer Amerika untuk melawan ancaman senjata pemusnah massal termasuk senjata kimia, biologi, radiologi, nuklir dan peledak tinggi. Diberitakan Philadelphia Business Journal, DTRA mendanai Inovio untuk membuat alat untuk memasukan vaksin lewat kulit bernama Cellectra 3PSP.

5. Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA)

Inovio juga pendana militer AS lainnya. beberapa tahun silam, tepatnya 22 September 2015, ternyata didanai sebesar USD 45 juta (Rp 697,05 miliar) oleh Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA).

DARPA adalah badan militer Amerika yang mendanai banyak lembaga untuk tujuan pertahanan. DARPA secara terbuka dalam publikasi menyambut HUT ke-60 mengungkapkan perhatian terhadap ancaman senjata biologi.

Nah terkait gelontoran uang ini, rilis pers dari Inovio tertanggal 21 September 2015 yang diakses detikInet, menjelaskan tujuan DARPA adalah supaya Inovio mengembangkan obat untuk virus Ebola.

Keterlibatan 2 badan militer AS mendanai Inovio adalah beberapa tahun sebelum wabah virus Corona. Pendanaannya pun untuk program lain yaitu terkait virus Ebola dan alat vaksin lewat kulit. Tidak diketahui apa ada keterlibatan 2 lembaga ini dengan Inovio terkait pandemi COVID-19. Namun tentunya informasi ini menarik, melihat gerak kilat Inovio sekarang untuk menciptakan vaksin Corona yang makin mendekati kenyataan.

Detik.com
Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :