KantoMaya News - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada November 2014 memicu lonjakan inflasi di Kota Banda Aceh. Tidak tanggung-tanggung, inflasi di kota serambi Mekkah itu naik 2 kali lipat.

November lalu, inflasi di Banda Aceh hanya 1,28 persen. Inflasi Aceh pada Desember 2014 meningkat menjadi 2,19 persen. Sementara laju inflasi di Kota Lhokseumawe sebesar 1,95 persen, dan Kota Meulaboh inflasi sebesar 1.17 persen. Secara agregat untuk Provinsi Aceh, pada bulan Desember 2014 mengalami inflasi sebesar 1.99 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh, Hermanto memaparkan, lonjakan inflasi tidak terlepas dari faktor kenaikan harga BBM. Kenaikan harga BBM mendorong lonjakan harga kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 5,21 persen.

Kelompok bahan makanan menyumbang inflasi 4,37 persen. Perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar lainnya menyumbang 0,64 persen.
"Sedangkan kelompok sandang inflasi 0,64 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau inflasi 0,20 persen, kelompok kesehatan inflasi 0,05 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga tidak mengalami perubahan indeks," kata Hermanto, Sabtu (3/01) di Banda Aceh.
Laju inflasi Aceh tahun kalender sampai dengan bulan Desember 2014 mencapai 7,83 persen, Kota Lhokseumawe 8,53 persen, Kota Meulaboh 8,20 persen dan Aceh 8,09 persen.

Inflasi year on year (Desember 2014 terhadap Desember 2013) untuk Kota Banda Aceh adalah sebesar 7,83 persen, Kota Lhokseumawe 8,53 persen, Kota Meulaboh 8,20 persen dan Aceh 8,09 persen.
Komponen inti pada Desember 2014 mengalami inflasi sebesar 0,29 persen; komponen yang harganya diatur pemerintah mengalami inflasi 6,49 persen dan komponen bergejolak mengalami inflasi 4,71 persen.

Sumber : Merdeka.Com