INTERNASIONAL

[internasional][bleft]

NASIONAL

[nasional][bleft]

ACEH

[aceh][bleft]

TEKNOLOGI

[teknologi][threecolumns]

EKONOMI

[ekonomi][bleft]

SPORT

[sport][threecolumns]

Tim Independen Pertanyakan Budi Waseso Masuk Bursa Calon Kapolri

tim independen, budi waseso, joko widodo, jokowi, budi guanawan

Jakarta - Tim Independen mempertanyakan alasan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) memasukkan nama Komisaris Jenderal Budi Waseso sebagai calon kepala Polri baru yang akan diserahkan kepada Presiden Joko Widodo apabila pelantikan Komjen Budi Gunawan dibatalkan. Pasalnya, Budi Waseso baru satu kali menjadi kepala polda, yakni Kapolda Gorontalo, dan belum pernah sekali pun menjadi kepala polda di kepolisian daerah yang bertipe A.

"Selama ini belum ada kepala Polri yang belum pernah menjadi kepala polda tipe A. Pak Timur Pradopo misalnya, dari bintang dua langsung jadi komjen dan akhirnya kepala Polri, dia sudah pernah jadi Kapolda Metro Jaya. Demikian juga dengan Pak Sutarman yang pernah menjadi Kapolda Jawa Barat dan Kapolda Metro Jaya," ujar anggota Tim Independen KPK-Polri, Bambang Widodo Umar, saat dihubungi wartawan.

Menurut Bambang, pengalaman seorang calon kepala Polri menjadi kepala polda di wilayah tipe A sangat penting. Pasalnya, kepala polda di daerah itu dianggap sudah melalui berbagai persoalan yang sangat kompleks sehingga bisa lebih siap menjadi kepala Polri yang akan dihadapkan persoalan lebih rumit.

"Umumnya kepala Polri yang sudah memimpin polda besar itu memiliki pengalaman kuasa wilayah, kamtibmas, dan manajemen yang baik. Ancaman di tipe A kan juga lebih kompleks. Bandingkan saja Kapolda Sumatera Utara dengan Gorontalo (tempat tugas Budi Waseso). Tentu beda," ucap dia.

Budi Waseso tercatat pernah menjadi Kapolda Gorontalo dengan pangkat brigadir jenderal pada tahun 2012. Ia hanya bertugas setahun lebih di wilayah tersebut, selanjutnya ia ditarik ke Mabes Polri pada September 2013, dan naik pangkat menjadi inspektur jenderal.

"Kalau kepala Polri ternyata orang yang belum pernah di tipe polda besar, jelas mengkhawatirkan. Makanya, tidak usahlah memaksakan diri," papar Bambang lagi.

Pengamat kepolisian dari Universitas Indonesia ini pun meminta agar Presiden Jokowi meminta pertimbangan Polri dalam mengajukan calon kepala Polri. Polri melalui Dewan Kepangkatan dan Pejabat Tinggi (Wanjakti) memiliki data yang lengkap semua perwira tinggi Polri. Polri, lanjut dia, bisa menyaring kader-kader terbaiknya, dan tak hanya berdasarkan pada jenjang kepangkatan.

"Wanjakti itu benar-benar seleksinya, ada masalah syarat penugasan sudah berapa kali menjadi kapolda, lalu prestasi kerja hingga evaluasi, ada di situ semua. Kalau misalnya ada 10 orang bintang tiga, diseleksi lagi, di situ siapa yang pernah jadi kapolda, tipe apa, kalau tipe A tentu menjadi prioritas. Maka dari itu, Wanjakti Polri harus dilibatkan dalam setiap pencalonan kepala Polri," kata dia.

kompas
Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :