INTERNASIONAL

[internasional][bleft]

NASIONAL

[nasional][bleft]

ACEH

[aceh][bleft]

TEKNOLOGI

[teknologi][threecolumns]

EKONOMI

[ekonomi][bleft]

SPORT

[sport][threecolumns]

Puluhan Eks Kombatan GAM Rusak Kantor Lembaga Perdamaian Aceh

Puluhan Eks Kombatan GAM Rusak Kantor Lembaga Perdamaian Aceh

KantoMaya News, Banda Aceh - Puluhan mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) merusak kantor Badan Penguatan Perdamaian Aceh (BP2A) pusat di Lueng Bata, Banda Aceh. Penyebabnya, mereka gagal bertemu dengan ketua BP2A untuk menanyakan uang yang telah dijanjikan.

Pantauan detikcom, sebagian kaca kantor yang terletak di komplek Dinas Pengairan Aceh ini rusak dan berserakan di lantai. Puluhan eks kombatan ini sudah menjadi karyawan di BP2A tapi gaji mereka belum jelas. Mereka masih berkumpul di sana. Sejumlah aparat kepolisian juga terlihat berjaga-jaga di lokasi.

Puluhan eks kombatan yang sudah ada nama sebagai karyawan BP2A mendatangi kantor tersebut sekitar pukul 11.00 WIB. Mereka berasal dari sejumlah daerah di Aceh. Tujuan mereka ke sana ingin bertemu dengan ketua BP2A, bendahara, dan ketua deputi.

Setelah orang yang ingin dijumpai tidak ada di tempat, sekitar pukul 11.30 WIB para karyawan ini kemudian mengamuk dan menghancurkan kaca kantor.

Seorang eks kombatan asal Bireuen, Aceh, Jafaruddin, mengatakan, beberapa waktu lalu kantor BP2A membutuhkan karyawan sebanyak 300 orang. Tapi yang mendaftar saat itu lebih dari 1.000 orang. Mereka semua ditampung untuk menjadi karyawan dan dijanjikan akan diberikan uang bervariasi.

"Setelah diadakan rapat di sini beberapa waktu lalu, ada sekitar 300 orang yang sudah tua-tua dijanjikan diberikan uang Rp 8 juta per orang. Sementara sisanya yang sudah menyerahkan KTP (Kartu Tanda Penduduk) akan diberikan uang Rp 2,5 juta perorang," kata Jafaruddin saat ditemui dilokasi, Rabu (24/6/2015).

Menurutnya, sebagian mereka hanya menerima uang Rp 2 juta pada hari meugang. Padahal sebelumnya dijanjikan Rp 2,5 juta. Selain itu, kehadiran mereka ke kantor tersebut untuk menanyakan identitas orang-orang yang mendapat uang Rp 8 juta.

"Kami ke sini mau tanya siapa saja dapat uang Rp 8 juta dan yang dijanjikan Rp 2,5 tapi dapat Rp 2 juta kapan ditambah. Yang ketiga kami ingin tanyakan apakah uang yang sudah masuk ke rekening kami ini pinjaman atau bukan," jelasnya.

Mereka mengaku mengamuk karena di kantor tersebut tidak ada ketua. Para eks kombatan ini juga mendesak agar ketua BP2A pusat, keuangan, dan ketua deputi kantor diganti.

"Kami mengamuk karena tidak ada orang di kantor untuk kami tanya informasi," ungkapnya.

Sementara itu, Kapolsek Lueng Bata, Iptu Dahlan, mengaku mendapat informasi tentang pengrusakan kantor tersebut sekitar pukul 11.30 WIB. Saat pihaknya tiba di lokasi, suasana sudah kembali kondusif.

"Saat kami tiba di lokasi sebagian kaca kantor sudah pecah," ungkapnya kepada wartawan dilokasi.

Sumber : detik.com
Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :