INTERNASIONAL

[internasional][bleft]

NASIONAL

[nasional][bleft]

ACEH

[aceh][bleft]

TEKNOLOGI

[teknologi][threecolumns]

EKONOMI

[ekonomi][bleft]

SPORT

[sport][threecolumns]

Ternyata Pria Makhluk yang Lebih Lemah daripada Wanita

Ternyata Pria Makhluk yang Lebih Lemah daripada Wanita


KantoMaya News - Ilmuwan menemukan ternyata wanita bukanlah jenis kelamin lemah. Warisan DNA cacat tidak berbahaya untuk wanita tetapi menimbulkan banyak hal merugikan bagi pria.

Ahli genetika Neil Gemmell mengatakan para ibu ternyata mengutuk anak lelakinya dengan mewarisi DNA cacat. DNA ini memiliki dampak tak kentara mulai dari kesehatan otak, jantung, kekuatan otot, hingga kesuburan dan menyebabkan pria mati muda.

DNA yang sama ternyata tak berbahaya bagi wanita dan justru beradaptasi dengan baik sesuai kebutuhannya.

"Saya menyebutnya sebagai kutukan ibu. Pria sesungguhnya jenis kelamin yang lebih lemah," kata peneliti dari University of Otago, Selandia Baru itu.

Teori prof. Gemmell ini berada di seputaran DNA di mitokondria. Mitokondria adalah "baterai" kecil yang memberi daya bagi sel-sel tubuh dan sangat berlimpah di jantung, otot, otak dan bagian tubuh yang menggunakan banyak energi.

Normalnya, kedua orang tua mewarisi gen-gen mereka ke generasi berikut dan mutasi berbahaya tereliminasi dari generasi ke generasi karena pembawa mutasi punya anak lebih sedikit atau mati muda. Namun DNA mitokondria hanya diwariskan ke anak-anak perempuan.

Seorang wanita mewarisinya ke anak lelaki dan perempuan dan hanya anak perempuan mewarisinya ke generasi berikutnya. Karena DNA itu hanya diwariskan lewat garis perempuan, segala DNA yang berbahaya bagi wanita hilang. Namun DNA berbahaya bagi pria tetap ada dan merugikan mereka.

Hal ini berarti mereka mewarisi DNA yang buruk untuk jantung, otak, kesehatan otot dan level energi. Hal ini membantu menjelaskan mengapa secara rata-rata pria berumur lebih pendek tiga atau empat tahun dari wanita.

Prof. Gemmell mengatakan,"Ini adalah aspek tak menguntungkan dari warisan maternal yang membuat keturunan lelaki secara efektif terkutuk atau dianugerahi mitokondria yang tak optimal. Menurut saya, pria mengalami kebuntuan evolusi dalam DNA mitokondria. Jadi kami memperolehnya, tidak mewarisinya ke anak-anak dan hanya memanfaatkannya seoptimal mungkin."

Teori itu dipresentasikan di konferensi tahunan European Society of Human Reproduction and Embryology di Lisbon. Teori itu disimpulkan dari riset sepuluh tahun di seluruh dunia pada lalat, ikan dan sejumlah hewan lain.

Termasuk studi yang membuktikan bahwa jenis-jenis tertentu DNA mitokondria menyebabkan infertilitas dan umur pendek pada lelaki yang tidak berpengaruh pada wanita. Studi-studi lain pada pria membuktikan mereka dengan jenis DNA mitokondria tertentu memiliki sperma yang berenang lebih lambat.

"Adalah ironi, ketidakadilan evolusi, saya tidak tahu yang mana bahwa kesuburan pria ditentukan oleh molekul warisan perempuan. Secara umum, DNA mitokondria akan beradaptasi dengan perannya pada wanita sementara perannya pada lelaki menjadi kurang ideal menyebabkan konsekuensi kebugaran bagi pria," katanya.

Namun pria sebaiknya tak perlu bersedih. "Perbedaan usia harapan hidup hanya dua sampai lima tahun. Itu tidak banyak dan ada faktor-faktor lain yang menyebabkan usia pendek seperti pria tak suka pergi ke dokter dan menyembunyikan masalahnya," katanya.

Riset lain pun membuktikan perbedaan usia harapan hidup pria dan wanita semakin dekat. Salah satu sebabnya adalah kehidupan penuh stres perempuan bekerja, kebiasaan merokok dan minum alkohol.

Sumber : Kompas.com
Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :