KantoMaya News, Jakarta - Direktur Kerja Sama Fungsional ASEAN, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, JS George Lantu menyebutkan bahwa terdapat 8 sektor ketenagakerjaan yang dibuka dalam kesepakatan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Ia juga mengatakan bahwa Indonesia tidak perlu khawatir dalam menghadapi MEA 2015. Karena menurutnya delegasi pemerintah Indonesia telah mempertimbangkan apa saja kekuatan dan keuntungan dari delapan sektor tersebut.

“Di empat sektor, Indonesia cukup memiliki kekuatan dan peluang yang sangat bagus, karena tenaga kerja Indonesia di bidang tersebut telah diakui kwalitasnya hingga ke manca negara,” tuturnya.

Adapun keempat sektor tersebut adalah sektor enginering atau tenaga tekhnisi, tenaga perawat, sektor kepariwisatan dan arsitektur.

Sementara empat sektor lainnya yaitu akuntan, tenaga survei, praktisi medis dan dokter gigi. Dinilai masih kuran dan masih membutuhkan banyak tenaga kerja di bidang tersebut.

Lebih jauh ia mengatakan bahwa masih banyak peluang lain yang terbuka lebar dikarenakan sudah cukup banyak perusahaan Indonesia yang beroperasi di kawasan ASEAN. Diantaranya seperti PT Dirgantara Indonesia, Aneka Tambang, Bank Exim, Pertamina dan lainnya.

Hal lain yang disiapkan oleh pemerintah dalam menghadapi MEA adalah dengan penyelenggaraan pelatihan kerja di daerah melalui Lembaga Pelatihan Kerja untuk meningkatkan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja.