INTERNASIONAL

[internasional][bleft]

NASIONAL

[nasional][bleft]

ACEH

[aceh][bleft]

TEKNOLOGI

[teknologi][threecolumns]

EKONOMI

[ekonomi][bleft]

SPORT

[sport][threecolumns]

Pria Ini "Gelapkan" Uang ISIS untuk Membeli Keperluan Pribadi

KantoMaya News, WASHINGTON DC - Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) menahan seorang pria yang diduga menerima 8.700 Dollar Amerika untuk mendanai rencana serangan terorisme di negeri Paman Sam.

Mohamed Elshinawy ditahan dengan dakwaan memberikan bantuan material kepada organisasi teroris dan memberikan pernyataan bohong, demikian CNN melaporkan, Selasa (15/12/2015).

“Elshinawy diyakini menerima uang tersebut dari kelompok yang dipercayainya adalah Negara Islam (ISIS) untuk perencanaan aksi terorisme,” kata Deputi Jaksa Agung.

Adapun uang berjumlah besar itu dikirimkan secara terpecah-pecah melalui jasa pengiriman Western Union dan Paypal.

FBI mulai mencurigai gerak-gerik pria berumur 30 itu setelah dia menerima uang sebesar 1.000 dollar dari seseorang yang berada di Mesir bulan Juli lalu.

Pelaku kemudian diinterogasi dan memberikan sejumlah kesaksian yang berbeda.

Semula dia mengatakan uang tersebut dikirimkan oleh ibunya. Namun setelah FBI memperlihatkan bukti transaksi kepadanya, dia kemudian mengatakan bahwa uang itu dikirimkan teman masa kecilnya.

Akhirnya dia mengakui bahwa temannya itu menghubungkannya dengan salah satu anggota ISIS.

FBI menyatakan bahwa pelaku mencoba untuk menggambarkan dirinya sebagai orang yang hanya ingin mengeruk uang dalam jumlah besar dengan membodohi anggota ISIS.

Sejauh ini, dia telah menghabiskan uang itu untuk membeli laptop dan keperluan pribadinya.

Tidak ada catatan yang menunjukan dia menggunakannya untuk membeli senjata berbahaya.

Investigasi yang dilakukan FBI terhadap media sosialnya menemukan bahwa dia pernah mendeklarasikan kesetiaannya terhadap ISIS bulan Februari 2015.

Dia juga memberitahu teman kecilnya itu bahwa dia adalah “tentara ISIS yang sedang mengambil cuti sementara di luar.”

Tidak ketinggalan, Elshinawy memberitahu kakaknya April lalu mengenai kesetiaannya terhadap kelompok teror itu, dan bahwa dia telah menerima uang dari ISIS.

“Kasus ini menunjukan bagaimana kelompok teroris memanfaatkan kemajuan teknologi untuk merekrut pendukung dan membangun jaringan rahasia,” kata Jaksa Rod Rosenstein.

Sumber : Kompas.com
Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :