INTERNASIONAL

[internasional][bleft]

NASIONAL

[nasional][bleft]

ACEH

[aceh][bleft]

TEKNOLOGI

[teknologi][threecolumns]

EKONOMI

[ekonomi][bleft]

SPORT

[sport][threecolumns]

Gubernur Aceh Zaini Abdullah Maju Lagi

KantoMaya News, BANDA ACEH - Gubernur Aceh, dr Zaini Abdullah menyatakan siap maju kembali menjadi calon Gubernur Aceh periode 2017-2022 karena menurutnya banyak yang berharap dirinya meneruskan kepemimpinan untuk lima tahun berikutnya.

Pernyataan terbuka Zaini Abdullah tersebut disampaikan kepada Serambi, Rabu (6/1) menanggapi makin santernya isu yang menyebut-nyebut dirinya akan ikut bertarung pada Pilkada 2017. Sejumlah kalangan sempat kaget mendengar informasi itu karena pada beberapa kesempatan sebelumnya Zaini menyiratkan tidak akan maju lagi.

Sebelumnya, paling tidak ada empat figur yang disebut-sebut dan menyatakan diri siap maju ke Pilkada Aceh 2017. Mereka adalah Irwandi Yusuf (mantan gubernur Aceh periode 2007-2012), Tarmizi A Karim (Irjen Kemendagri yang kini menjadi Pj Gubernur Kalimantan Selatan), Zakariya Saman (Tuha Peuet Partai Aceh), dan Muzakir Manaf (Ketua DPP-PA yang juga Wagub Aceh saat ini).

Zaini Abdullah 
Ketika dikonfirmasikan informasi bahwa dia juga akan maju lagi sebagai calon gubernur Aceh periode 2017-2022, membenarkan. Alasannya karena banyak pihak yang berharap dia maju lagi demi kesinambungan program pembangunan, sehingga tidak terputus di tengah jalan.

“Program pembangunan infrastruktur, penegakan syariat Islam, penguatan kelembagaan keuangan dan ekonomi syariah, serta lainnya yang sedang kami jalankan ini jika tidak dilanjutkan akan terputus di tengah jalan,” kata Zaini.

Menurut Zaini, setiap dirinya melakukan kunjungan kerja ke berbagai daerah, para ulama, tokoh agama, tokoh adat, pemuda, dan masyarakat berharap dirinya bisa melanjutkan kembali memimpin Aceh untuk lima tahun ke depan agar program pembangunan tidak terputus di tengah jalan.

Misalnya, program pembangunan 12 jalan tembus lintas tengah dan jalan lingkar kepulauan Simeulue. Peningkatan dan pengembangan infrastruktur fasilitas Masjid Raya Baiturrahman, pogram hafal Alquran 10, 20, 30 juz yang dilai tahun lalu, pelayanan kesehatan gratis untuk seluruh penduduk Aceh melalui JKRA, beasiswa, rumah duafa, serta pemberian santunan dan pelayanan pendidikan bagi anak yatim piatu Rp 1,8 juta/tahun yang jumlahnya mencapai 120.000 orang/tahun. “Pondasi program itu perlu kita kuatkan lagi, agar bisa lebih kokoh, makanya perlu diteruskan,” ujar Zaini.

Zaini juga mengatakan, Aceh sudah melaksanakan sistem pemerintahan dan masyarakatnya berdasarkan syariat Islam, tapi lembaga keuangan milik daerahnya belum semua berlandaskan syariat Islam. Untuk maksud tersebut, lanjut Zaini, Aceh sudah melaksanakan program konversi Bank Aceh dari sistem konvensional (bunga) menjadi sistem syariah. “Proses untuk konversinya sudah dilakukan tahun lalu dan diharapkan pada Agustus 2016 akan diresmikan. Kalau kelembagaan keuangan daerahnya sudah menggunakan sistem islami, lainnya akan ikut sistem yang sama,” kata gubernur yang akrab disapa Doto Zaini tersebut.

Menurut Zaini, para ulama kharismatik, tokoh adat, pemuda, dan masyarakat menyampaikan kepadanya jika program yang telah berjalan sekarang diserahkan kepada orang lain tidak akan berjalan maksimal. “Menurut mereka, waktu lima tahun belum cukup untuk menyelesaikan masalah Aceh yang sangat berat,” kata Zaini mengutip alasan dukungan terhadap dirinya.

Penduduk miskin

Gubernur Zaini menjelaskan, sejak 2012 sampai 2015, jumlah penduduk miskin Aceh mengalami penurunan, begitu juga penganggurannya. Tapi, akibat kenaikan harga kebutuhan pokok ditambah kenaikan harga BBM, tarif listrik, ongkos angkut, dan lainnya membuat jumlah penduduk miskin dan pengangguran di Aceh bertambah lagi.

“Beban yang kita hadapi masih berat. Karenanya, sejumlah ulama kharismatik, tokoh adat, pemuda, dan masyarakat, termasuk mantan kombatan GAM meminta kami bersedia menjadi calon gubernur Aceh untuk lima tahun mendatang. Atas dukungan itulah kami menyatakan siap mencalonkan diri kembali menjadi calon Gubernur Aceh periode 2017-2022,” demikian Doto Zaini.

Sumber : Serambi Indonesia



Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :