KantoMaya News, Jakarta -- Pulang terlalu malam dengan kondisi tubuh yang sudah lelah bisa membuat seseorang tak lagi sempat menyikat giginya sebelum tidur. Ketika hal itu tak disadari sudah menjadi kebiasaan, bagaimana pengaruhnya bagi kesehatan gigi dan mulut?

Keith Arbeitman, DDS dari Arbeitman & Shein Dentistry di Manhattan mengatakan sering tidak menyikat gigi sebelum tidur bisa berdampak pada penyakit gusi. Salah satu tandanya yakni muncul perdarahan di gusi saat menyikat gigi atau flossing. Menurutnya, tidak menyikat gigi sebelum tidur berarti membiarkan sisa makanan saat sarapan, makan siang, dan snack time tinggal lebih lama di mulut.

"Belum lagi jika sebelum tidur Anda makan permen, kismis, atau minum minuman manis, itu bisa jadi hadiah untuk bakteri di gigi dan dengan tidak menyikat gigi sebelum tidur, sama saja Anda membiarkan bakteri berpesta di gigi Anda sepanjang malam," terang Arbeitman, dikutip dari Prevention, Senin (18/1/2016).

Ketika sudah terjadi penyakit gusi yang parah, bisa jadi seseorang akan mengalami copot gigi hingga membutuhkan gigi palsu. Sejatinya, menurut Arbeitman, setidaknya butuh waktu 24 jam di mana penumpukan plak dapat menyebabkan penyakit gusi. Sehingga, ketika Anda menyikat gigi dengan prinsip sekali sehari dan dilakukan di tengah-tengah hari, menurut Arbeitman Anda bisa 'mengganggu' perkembangan bakteri tersebut.

Namun, tetap saja Arbeitman menyarankan supaya Anda rutin menyikat gigi setidaknya dua hari sekali yaitu setelah sarapan dan sebelum tidur. Apalagi, ketika gigi berlubang, maka makin banyak area bagi bakteri untuk bersembunyi dan menimbulkan kerusakan pada struktur gigi.

"Selain itu, napas juga bisa bau bahkan jika Anda berusaha menutupinya dengan makan permen, itu tidak akan membantu. Sebab, tidak menyikat gigi terutama sebelum tidur memungkinkan bakteri berkembang bidak di dalam mulut hingga berakibat pada bau tak sedap di mulut. Untuk itu, jangan pernah absen untuk menyikat gigi setelah sarapan dan sebelum tidur," tutur Arbeitman.

Detik.com