INTERNASIONAL

[internasional][bleft]

NASIONAL

[nasional][bleft]

ACEH

[aceh][bleft]

TEKNOLOGI

[teknologi][threecolumns]

EKONOMI

[ekonomi][bleft]

SPORT

[sport][threecolumns]

ISIS Kirim Surat Ancaman ke SMA di Denpasar

ISIS Kirim Surat Ancaman ke SMA di Denpasar
KantoMaya News, DENPASAR – Dengan dalih iseng, dua orang siswa SMAN 1 Denpasar, Putu Ayu TK dan Putu CM, meneror sekolahnya sendiri. Keduanya mengirimkan surat ancaman yang ditempel di tembok dekat ruang guru, yang isinya akan memorakporandakan sekolah itu.

Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Hery Wiyanto membenarkan hal itu. Kepada wartawan di Denpasar, Bali, Kamis (28/1), Hery mengatakan, kedua siswa itu masih diperiksa polisi. “Kendati katanya hanya iseng, hal itu tetap menjadi perhatian kami. Polisi akan mendalami masalah yang dapat membuat heboh masyarakat itu,” kata Hery.

Menurut Hery, dari keterangan yang diperoleh polisi dari kedua siswa kelas 3 SMAN 1 Denpasar itu, mereka hanya iseng. Namun, karena ini adalah masalah serius, polisi tetap melakukan pendalaman-pendalaman. Kalau benar iseng, lanjut Hery, kepada masyarakat agar tidak mengulanginya karena dapat merugikan Bali.

Teror dengan dalih keisengan siswa itu dibuat dengan tulisan tangan. Pada bagian atasnya berisi tulisan Arab yang tidak jelas bunyi dan maknanya, sedangkan di bagian bawah berisi tulisan, "Kami ISIS sudah ada di SMANSA Siap Memporakporandakan Acara Kalian. Kami Tidak Takut Mati. Allahu Akbar". Yang dimaksud dengan SMANSA adalah SMAN Satu Denpasar.

Adapun kronologi kejadian itu, jelas Hery, bermula dari temuan guru terhadap adanya tempelan tulisan ancaman itu di dinding. Karena bunyi ancaman sangat sensitif, kemudian dilaporkan ke Polsek Denpasar Timur. Setelah dilakukan pemeriksaaan, akhirnya kedua siswa itu mengaku membuat dan menempelkan tulisan itu.

"Adapun siswi Ni Putu Ayu TK yang menempel, sedangkan siswa Putu CN yang menulisnya," kata Hery.

Dari pendalaman, sebut Hery, kedua siswa itu memang mengaku hanya iseng. Dia juga tidak berhubungan dengan orang luar, termasuk dalam membuat tulisan itu, dikarangnya sendiri. "Dari hasil kloning dan pemeriksaan di pesawat handphone kedua siswa itu, tidak ditemukan kalau dia berkomunikasi dengan orang luar lewat HP," kata Hery.

Hery menyayangkan sikap iseng kedua siswa itu membuat poster yang berisi ancaman, karena dalam kondisi sensitif seperti sekarang, hal itu dapat merugikan Bali. Dia mengaku bahwa untuk hal itu pihaknya telah berkoordinasi dengan para guru dan seluruh siswa. "Siswa yang bersangkutan belum pulang, masih di polda, karena kami masih memerlukan informasi untuk pendalaman," katanya.

Republika.co.id
Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :