INTERNASIONAL

[internasional][bleft]

NASIONAL

[nasional][bleft]

ACEH

[aceh][bleft]

TEKNOLOGI

[teknologi][threecolumns]

EKONOMI

[ekonomi][bleft]

SPORT

[sport][threecolumns]

Mengapa Benitez memang layak dipecat Real Madrid

Mengapa Benitez memang layak dipecat Real Madrid

KantoMaya News -- Delapan bulan lalu (3/6/2015), Rafael Benitez tak kuasa menahan haru ketika pulang kampung ke Real Madrid. Dia menjadi pelatih ke-13 Madrid dalam 12 tahun terakhir.

Tapi masa bulan madu akhirnya usai. Senin (4/1/2016), pelatih berusia 55 ini terpaksa mengepak koper lantaran dipecat Madrid menyusul hasil imbang 2-2 dengan Valencia pada partai La Liga di Stadion Mestalla, Valencia, Minggu (3/1).

Tapi hasil imbang sebenarnya tidak buruk lantaran Madrid terpaksa bermain dengan 10 orang menyusul kartu merah untuk Mateo Kovacic pada menit 69. Inilah kartu merah pertama Madrid saat melawan Valencia sejak David Beckham menerimanya pada 23 Oktober 2005.

Namun Presiden Madrid Florentino Perez tak peduli pada alasan apapun. Benitez tetap dinilai gagal mengangkat Los Blancos.

Perez pun menunjuk mantan pemain terbaik dunia dan legenda Prancis Zinedine Zidane yang bekerja di Madrid dengan lima posisi berbeda sejak 2009 --termasuk menjadi pelatih tim yunior Madrid-- sebagai pengganti.

"Manajemen, terutama saya, harus mengambil keputusan sulit. Kami harus memecat Rafa Benitez, profesional hebat dan insan luar biasa," kata Perez seraya memperkenalkan Zidane dalam jumpa pers di Santiago Bernabeu, Madrid.

Hingga hari pemecatan tiba, Madrid berada di posisi ketiga La Liga. Mereka tertinggal empat poin dari Atletico Madrid di puncak klasemen dan dua poin dari Barcelona di posisirunner up.

Madrid sebenarnya jarang memecat pelatih di tengah musim. Sebelum Benitez, hanya ada tiga pelatih. Tapi Benitez memang sulit bertahan lebih lama di Madrid. Dia sedikitnya punya dua "noda".

Pertama, eks pelatih Valencia; Liverpool; Inter Milan; Chelsea; dan Napoli ini gagal memanfaatkan kepercayaan Perez usai kalah 0-4 dari rival abadi Barcelona pada 23 November 2015. Ketika itu, Perez langsung mengadakan jumpa pers.

"Direksi dan komisaris sepakat berada di belakang Rafa Benitez. Kami mendukung dan percaya penuh kepadanya," kata Perez ketika itu seperti diwartakan International Business Times.

Tapi Benitez tetap gagal membawa Madrid berjaya. Selama menangani Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan, Madrid tak mampu mengalahkan tim-tim mapan La Liga.

Sebelum imbang dengan Valencia, Madrid ditahan Atletico Madrid. Sementara selain kalah dari Barcelona, Madrid juga takluk pada Sevilla dan Villarreal.

Bahkan suporter Madrid mengeluarkan caci maki ketika Madrid tertinggal dari Rayo Valecano meski kemudian menang telak 10-2 pada 21 Desember 2015.

Kedua, Madrid dibuat miskin gaya. Madrid adalah klub warga kelas atas ibukota Spanyol yang bukan hanya mencari kemenangan tetapi juga harus mampu bermain cantik.

Itu sebabnya pelatih gaek Fabio Capello yang pernah memberi gelar juara La Liga dalam dua kesempatan berbeda pun tak mampu bertahan lama di Santiago Bernabeu. Sementara Benitez disebut "mencari aman" dengan menerapkan gaya main semi defensif.

Menurut Deadspin, Benitez membuat Madrid tampil dengan gaya konservatif dan lebih senang menunggu musuh sebelum menyerang balik. Namun filosofi permainan itu hanya berhasil saat melawan tim-tim kecil, bukan tim-tim elite. Tapi Benitez sudah membantahnya.

Dengan dua kesalahan itu, Benitez harus rela menyingkir dan menyerahkan kursinya kepada Zidane (43). Dia menjadi orang Prancis pertama yang menangani Madrid.

"Saya ingin memastikan klub ini meraih satu trofi juara pada akhir musim. Ini hari yang mengharukan, bahkan lebih haru dibanding pertama kali saya bergabung dengan klub ini (2001)," kata Zidane dalam jumpa pers.

Kehadiran Zidane di kursi pelatih kepala Madrid membuat empat klub besar Spanyol punya empat orang pelatih berusia 40-an. Barcelona ditangani Luis Enrique Garcia (45), Atletico dibesut Diego Simeone (45), dan Valencia dilatih Gary Neville (40).

Yang pasti, Zidane --peraih trofi Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000 bersama Prancis-- adalah pelatih termuda yang pernah menangani Madrid dalam kurun satu dekade terakhir. Pada 2005, Juan Ramon Lopez dipercaya melatih Madrid pada usia 42.
Mengapa Benitez memang layak dipecat Real Madrid

Sumber : Beritagar.id

Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :