KantoMaya News - Rico, pria bandar narkoba tewas ditembak polisi saat penggerebekan di Jalan Bima nomor 4 RT 12/05, Tanah Tinggi, Johar Baru, Senen, Jakarta Pusat, sore tadi. Aksi penembakan itu disaksikan anaknya yang masih berusia 6 tahun dan duduk di bangku sekolah dasar (SD). 

"Di sini ada anaknya (Rico) namanya APR baru kelas 6 SD," kata Angel, kakak ipar Rico, menuturkan kronologi aksi baku tembak antara polisi dengan tersangka, Jumat (22/01/2016).

Angel mengungkapkan peristiwa penembakan Rico. Awalnya ada tiga orang berbadan tegap mendatangi warung menanyakan keberadaan adik iparnya. Setelah itu, ketiganya kemudian pergi ke rumah ketua RT setempat.

Namun, lanjut Angel, adik iparnya langsung menyerang ketiga orang itu terlebih dahulu sambil membawa pistol dan kemudian terjadi baku tembak yang akhirnya menewaskan Rico.

"Setelah ke rumah Pak RT, tiba-tiba Rico menyerang nembak gitu. Kayanya Rico sudah tahu kalau mereka polisi. Polisi yang tiga orang itu langsung kalang kabut. Lalu puluhan polisi datang bahkan ada yang dari Brimob," ungkap dia.

Penggerebekan tersebut merupakan buntut dari tewasnya anggota Polsek Senen, Bripka Taufik saat penggerebekan bandar narkoba di Berlan, Matraman, Jakarta Timur, Senin (18/01). Ratusan personel polisi menggerebek rumah Rico sekitar pukul 15.40 WIB.

Namun, saat Kapolres Jakarta Pusat Kombes (Pol) Hendro Pranowo meminta Rico untuk menyerahkan diri, Rico justru melawan polisi. Rico mengumbar tembakan sebanyak empat kali.

Polisi pun membalas tembakan Rico. Baku tembak pun tak terelakan. Baku tembak terjadi sekitar 15 menit. Polisi akhirnya menembak mati Rico di rumahnya. Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes (pol) M Iqbal mengatakan, polisi mengamankan sejumlah orang dalam penggerebekan tersebut. "Tiga pelaku diamankan di Johar Baru Jakarta Pusat," kata dia

Rimanews