INTERNASIONAL

[internasional][bleft]

NASIONAL

[nasional][bleft]

ACEH

[aceh][bleft]

TEKNOLOGI

[teknologi][threecolumns]

EKONOMI

[ekonomi][bleft]

SPORT

[sport][threecolumns]

Mahasiswa Bunuh Teman Indekosnya Sakit Hati

Mahasiswa Bunuh Teman Indekosnya Sakit Hati
KantoMaya News, Bandung - M (18), mahasiswa perguruan tinggi swasta (PTS) terkenal di Bandung bersuara pelan sewaktu awak media memberondong pertanyaan soal kasus pembunuhan Susanti Lambria Tobing atau Santi (42). Jawabannya singkat-singkat.

"Saya sakit hati," ucap M saat ditanya alasan ia membunuh Susanti kepada wartawan di Mapolrestabes Bandung, Selasa (12/4/2016).

Pelaku mengaku tersinggung dengan perkataan Santi. Amarah bercampur kesal bergejolak di benaknya. Dia murka terhadap perempuan tersebut.

"Saya dituduh mencuri," ujar M yang wajahnya ditutup sebo dan tangan terpasang borgol.

Pemuda berperawakan sedang ini sudah merencanakan menghabisi nyawa Santi. M merupakan teman indekos korban. Keduanya menempati bangunan indekos yang berlokasi Jalan Batik Jonas No.17, Kecamatan Cibeunying Kaler, Kota Bandung

Sudah satu tahun terakhir M menghuni kamar nomor 7. Sedangkan Santi menempati kamar nomor 10.

"Selama ini korban suka marah-marah kepada saya. Enggak tahu kenapa. Ya saya sakit hati," ucap M.

Berbekal sebilah pisau dapur, M menyelinap masuk ke kamar indekos Santi pada Minggu dini hari (10/4). Dia mengaku baru pulang dari salah satu tempat hiburan di Kota Bandung.

M menyebut pintu kamar Santi dalam keadaan sedikit terbuka. Dia sengaja menutup wajah menggunakan kain bergambar tengkorak kepala agar tidak dikenali korban. M tanpa basa basi melancarkan serangan dengan cara mencekik leher Santi yang saat itu tidur.

Santi terbangun dan sempat melawan. Spontanitas korban menarik tangan pelaku keluar kamar indekos. Santi berontak sambil menjerit.

"Waktu itu kondisi saya mabuk (minuman keras). Saya dua kali menusuk pinggang korban," kata M singkat.

Santi tergeletak bersimbah darah di lantai depan kamarnya. Penghuni indekos lainnya memboyong korban ke rumah sakit. Lantaran lukanya parah, nyawa Santi tidak terselamatkan saat penanganan medis di RS Santo Yusup Bandung.

Usai bertindak brutal, M kabur ke Jakarta menumpangi mobil travel. Lalu dia sempat singgah ke Bogor. Tak lama, karena merasa diburu polisi, M memilih kembali ke Kota Bandung.

Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Angesta Romano Yoyol mengatakan pelaku sudah jauh hari berniat membunuh korban. "Persiapannya satu minggu. Pelaku sebelumnya mencuri pisau dari dapur indekos. Pisau itu pelaku simpan di dalam kamarnya sendiri," ucap Yoyol.

Dia menjelaskan, pelaku membawa kabur satu tas milik korban. "Pelaku mengira isi tas tersebut banyak uangnya. Ternyata hanya ada uang sebanyak 450 ribu rupiah," ujar Yoyol.

Hasil keterangan sementara, menurut Yoyol, pemuda tersebut membunuh korban karena sakit hati. "Pelaku sering ditegur korban secara kasar. Motif itu kan baru pengakuan dari pelaku, tentu kami terus mendalamnya. Tapi apapaun alasannya, tindaka pelaku seperti itu tidak bisa dibenarkan," tutur Yoyol menambahkan.

Polisi menangkap M di sebuah rumah, kawasan Gumuruh, Kota Bandung, pada Senin malam (11/4). Kini M mendekam di ruang tahanan Mapolrestabes Bandung. Polisi menyita barang bukti di antaranya berupa satu bilah pisau, satu kain ungu penutup wajah bergambar tengkorak kepala dan satu tas ransel.

M diganjar pasal berlapis yaitu Pasal 340 KUHPidana jo Pasal 338 KUHPidana jo Pasal 351 KUHPidana. "Ancaman hukumannya 20 tahun penjara," ucap Yoyol.

Detik.com
Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :