KantoMaya News, LHOKSUKON – Sosok mayat tanpa kepala yang ditemukan mengapung di perairan di pesisir Pantai Ulee Rubek Timu, Kecamatan Seunuddon pada bulan Maret lalu, ternyata bukan berjenis kelamin perempuan. Berdasarkan hasil autopsi atau visium et repertum RSUD Zaeneol Abidin Banda Aceh, mayat itu ternyata perempuan.

Kapolres Aceh Utara, AKBP Achmadi, melalui Kepala Satuan (Kasat) Reserse Kriminal (Reskrim) AKP Mahliadi mengatakan, mayat itu memang sempat diduga berjenis kelamin perempuan. Tetapi ternyata mayat tersebut berjenis kelamin laki-laki.

“Prediksi usia mayat saat itu 18 hingga 20 tahun dengan ketinggian 150 centi meter dihitung tanpa kepala,” ungkap AKP Mahliadi, kepada wartawan Senin 11 April 2016.

Ia menambahkan, pada bagian tubuh korban terdapat luka terbuka, yang di antaranya bagian leher, dada kiri, lengan kiri dan bawah. Kemudian pada permukaan dada tampak tulang iga kiri yang menonjol keluar.

Hasil autopsi, katanya, tidak menunjukan lembam pada tubuh mayat. Tidak terlihat tanda-tanda kekerasan karena proses pembusukan lanjut di seluruh bagian tubuh.

“Sejauh ini tidak dapat dipastikan apakah mayat ini korban pembunuhan atau bukan, mengingat lokasi dan waktu kejadian tidak diketahui. Demikian juga penyebab kematian korban tidak dapat dipastikan karena jasadnya sudah membusuk,” terangnya seraya mengatakan dari hasil perkiraan, waktu kematian korban satu hingga empat Minggu sebelum dilakukan pemeriksaan.

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya seperti ciri-ciri yang disebut itu harap melaporkan ke Polres Aceh Utara. Mayat itu telah dikebumikan oleh pihak rumah sakit.

Seperti diberitakan sebelumnya, mayat tanpa kepala berjenis ditemukan mengapung di pinggiran pantai laut Ulee Rubeik, Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara.Mayat yang sebelumnya disebutkan berjenis kelamin perempuan itu ditemukan tanpa identitas oleh salah seorang nelayan saat hendak mencari ikan.


Klikkabar.com