KantoMaya News, MEDAN - ‎RMS (21) tersangka pembunuhan sadis terhadap dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMSU, Nur Ain Lubis (63), di toilet kampus UMSU di Medan kemarin sore, resmi dipecat dari statusnya sebagai mahasiswa aktif FKIP UMSU.

‎Kepala Humas UMSU, Ribut Priadi mengatakan, pemecatan terhadap RMS dilakukan karena selain telah melakukan pelanggaran pidana, aksinya membunuh sang dosen secara keji dinilai sudah tidak manusiawi. Pihaknya tak ingin keberadaan RMS justru berdampak bagi mahasiswa dan nama baik universitas.

‎"Menurut kami pemecatan merupakan suatu langkah yang pantas. Itu merupakan sikap tegas kami terhadap aksi beliau yang terbilang sangat kejam. Selanjutnya untuk proses hukumnya kita serahkan pada Polisi," ujar Ribut, Selasa (3/5/2016).

Ribut lebih lanjut mengatakan, ‎peristiwa pembunuhan ini telah mencoret nama baik UMSU sebagai perguruan tinggi yang selama ini cukup berprestasi. Pihaknya pun tak ingin kasus serupa kembali terulang dan akan menjadikan kasus ini sebagai pertimbangan dalam menerima calon mahasiswa baru yang akan menimba ilmu di kampus tersebut.

"Ke depan seleksi mahasiswa baru akan kita perketat dengan adanya test psikologi dan narkoba. Sehingga mahasiswa-mahasiswi yang berperilaku seperti yang bersangkutan (RMS) tak bisa masuk ke kampus kita. Kasus ini tak boleh terulang," tegas Ribut.

Kasus pembunuhan ini sendiri kini ditangani penyidik Polresta Medan. Penyidik telah menahan RMS yang sebelumnya babak belur dihajar puluhan mahasiswa yang kesal dengan aksi tersangka.

Polisi juga mengamankan tiga orang mahasiswa UMSU, yang dianggap sebagai provokator dalam bentrokan antara polisi dan mahasiswa, saat proses evakuasi tersangka RMS dari kampus tersebut. Bentrokan terjadi karena para mahasiswa keberatan Polisi membawa tersangka RMS. Mereka meminta agar RMS dihakimi di dalam kampus.