INTERNASIONAL

[internasional][bleft]

NASIONAL

[nasional][bleft]

ACEH

[aceh][bleft]

TEKNOLOGI

[teknologi][threecolumns]

EKONOMI

[ekonomi][bleft]

SPORT

[sport][threecolumns]

Mahasiswa ITS Bikin Aplikasi Anti-Begal

Mahasiswa ITS Bikin Aplikasi Anti-Begal
KantoMaya News, Surabaya - Lima mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menciptakan sebuah aplikasi anti-begal. Ide pembuatan aplikasi bermula dari keresahannya terhadap tindak kriminalitas begal di masyarakat. Berbekal data kasus begal di Polda Metro Jaya tahun 2015, mereka membuat aplikasi bernama Partmaps.

Partmaps berasal dari kata partners dan map, atau teman dan peta. "Partmaps adalah aplikasi berbasis smartphone Android yang dibuat untuk memudahkan para penggunanya saling memantau keberadaan satu sama lain," kata ketua tim Alvin Rahman melalui siaran pers, Rabu, 10 Agustus 2016. Alvin mengerjakan Partmaps bersama Achmad Affandi, Stezar Priansya, Noptrina Puspitasari, dan Shaqilla Az Zahra.

Alvin menjelaskan, terdapat dua fitur utama dalam Partmaps, yakni peta digital dan threat button (tombol ancaman). Prinsip kerjanya, para pengguna dapat mengetahui titik lokasi teman-temannya sesama pengguna Partmaps yang tergabung dalam satu grup melalui peta digital.

Selanjutnya, threat button digunakan untuk mengirim notifikasi ancaman secara cepat ke semua teman grup dengan menekan tombol volume pada ponsel pintar. Semua anggota grup berhak mengonfirmasi kebersediaan mereka untuk datang menolong atau tidak. "Pengirim notifikasi bahaya juga akan tahu siapa saja yang akan datang menolongnya," ujarnya.

Sebaliknya, apabila keadaan telah dirasakan aman oleh sang pengirim notifikasi, ia akan menekan tombol aman untuk mengabarkannya. Semua fitur-fiturnya berfungsi saat pengguna tersambung dengan koneksi Internet dan GPS dalam posisi aktif.

Aplikasi Partmaps ini diklaim memiliki keunggulan karena mempermudah para pengguna memberikan kabar saat dalam kondisi bahaya. "Lebih mudah sekali tekan tombol volume daripada kirim SMS atau chat," tutur Alvin.

Tak hanya untuk kasus pembegalan, aplikasi ini juga mengakomodasi kasus lain seperti kecelakaan dan ban bocor. Setiap kasus memiliki bobot yang berbeda. Sistem akan menghitung ketersediaan pengguna berkondisi aman dengan prioritas kasus. "Jadi, kebutuhan jumlah penolong akan disesuaikan dengan kasus yang dialami," tutur Alvin.

Setelah lolos mendapat pendanaan melalui Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC), Alvin dan keempat kawannya membawa karya mereka ke ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) di Institut Pertanian Bogor (IPB).

Partmaps memang belum secara resmi dirilis bebas. Namun, Alvin dan timnya menargetkan bisa menggandeng pihak pemerintah dan kepolisian untuk mendukung aplikasi ini. "Dengan begitu, orang-orang dapat dengan mudah menolong sesama dengan nyata. Tidak hanya share dan like seperti yang sekarang terjadi," kata mahasiswa asal Tulungagung itu.

Tempo.co

Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :