KantoMaya News, Banda Aceh -- Wakil Sekretaris DPD I KNPI Aceh kubu Jamaluddin, Bustamam tidak terima melihat prilaku KNPI kubu Zikrullah yang dinilainya telah melakukan penyerobotan dan menguasai Sekretariat DPD KNPI Aceh, di Jalan T Hasan Dek, Desa Berawe, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh, sepanjang dua hari terakhir.

Apalagi, kata Bustaman, aksi kubu Zikrullah telah mengakibatkan sejumlah kerusakan, bahkan menggangu jalannya sejumlah kegiatan organisasi.

“Baliho KNPI yang belum harus turun diturunkan paksa, pintu didobrak secara paksa, mobil dirusak ini tindakan premanisme, kami akan melakukan upaya hukum dan menyusun langkah-langkah untuk melaporkan secara pidana dalam dua tiga hari kedepan,” kata Bustaman saat berupaya kembali untuk menduduki sekretariat KNPI yang telah disegel lebih dulu oleh kubu Zikrullah, Sabtu (31/12/2016).

Amantan BERITAKINI.CO, ratusan pengurus DPD KNPI Aceh kubu Jamaluddin baik tingkat I dan II mendatangi Sekretariat DPD KNPI Aceh dan menghentikan sementara waktu proses Rapat Pimpinan KNPI Aceh yang dilaksanakan di Hotel Oasis, Banda Aceh.

“Jadi, kalau mereka datang kembali kami sudah siap dengan segala konsekuensi, apapun yang mereka inginkan. Kalau mereka menginginkan anarkis kami siap. Secara hukum kami juga siap,” tegasnya.

Menurut Bustamam, upaya mediasi yang difasilitas oleh Polresta Banda Aceh dinilainya tidak representatif. Pasalnya, kepemilikan aset yang sah yang adalah berada dipihaknya.

Apalagi, katanya, di penghujung tahun seperti saat ini, masih banyak agenda-agenda yang belum diselesaikan. Karena itu jika sekretariat tersebut tidak bisa digunakan mereka akan menggagu tugas-tugas penting yang sudah mendesak untuk diselesaikan.

Dia menjelaskan kenapa pihaknya tidak melakukan aksi balasan saat pihak Zikrullah ingin menguasai kantor sejak Jumat (30/12/2016). Karena mereka, katanya, ingin menampakkan bahwa pemuda itu damai.

“Jika kemarin kami melakukan perlawanan bisa saja. Tapi bisa chaos keadaannya, tidak kami lakukan,” katanya.

Seharusnya, kata Bustaman, jika kubu Zikrullah mengatakan kantor tersebut adalah milik mereka, maka harus dibuktikan secara perdata. Apalagi organisasi kubu Zikrullah hingga saat ini belum jelas bagaimana memiliki sekretariat.

Amatan media ini, puluhan aparat kepolisian dari Polresta Banda Aceh dikerahkan berasama satu unit mobil panser milik Gegana.

Sementara Jamaluddin berdasarkan informasi yang didapatkan dari salah saeorang pengurus DPD I KNPI Aceh sedang berada di Polresta dalam proses mediasi.