INTERNASIONAL

[internasional][bleft]

NASIONAL

[nasional][bleft]

ACEH

[aceh][bleft]

TEKNOLOGI

[teknologi][threecolumns]

EKONOMI

[ekonomi][bleft]

SPORT

[sport][threecolumns]

Qatar Sebut Negara Teluk Arab Lakukan Kebijakan Dominasi

Qatar Sebut Negara Teluk Arab Lakukan Kebijakan Dominasi
KantoMaya News, Doha - Pejabat Qatar kembali mengecam pembekuan diplomatik oleh berbagai negara-negara Teluk Arab. Qatar menyebutnya sebagai 'kebijakan dominasi dan kontrol'.

Mutlaq Al-Qahtani, yang merupakan utusan khusus untuk Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani, menyebut keputusan Arab Saudi cs untuk memutuskan hubungan dengan Qatar dengan tudingan pendanaan kelompok ekstremis, tidak akan berhasil.

"Saya pikir ini bukan soal pemberantasan terorisme, ini bukan soal pendanaan teror," tutur Al-Qahtani kepada AFP, Senin (12/6/2017)."Saya pikir ini sebuah kampanye terencana melawan negara saya untuk menekan negara saya untuk mengubah kebijakan luar negeri independen dan aktifnya," imbuhnya.

"Kebijakan dominasi dan kontrol seperti ini tidak akan berhasil," tegas Al-Qahtani.

Lebih lanjut, Al-Qahtani membantah tudingan Qatar mendukung terorisme. "Ketika mengarah pada terorisme, Qatar tidak pernah mendukung terorisme, Qatar tidak mendukung terorisme, Qatar tidak akan mendukung terorisme," ujarnya.

Negara kecil yang kaya gas ini berada di pusat krisis diplomatik terbesar yang melanda kawasan Teluk Arab selama beberapa tahun terakhir. Qatar diisolasi oleh negara-negara Teluk Arab sejak pekan lalu, setelah dituding mendukung terorisme dan mendukung agenda Iran, musuh Saudi cs.Sebagai dampaknya, perbatasan darat dan udara dengan Qatar ditutup oleh negara-negara tetangganya. Negara-negara Teluk Arab yang memutuskan dengan Qatar, meminta warganya untuk segera meninggalkan Qatar dalam waktu dua minggu.

Dalam pernyataan sebelumnya, Menlu Al-Thani telah menegaskan Qatar tidak akan menyerah pada tekanan politik dari negara-negara Teluk Arab. Ditambahkan, Al-Qahtani menyatakan upaya diplomatik untuk menyelesaikan pertikaian ini masih berlanjut.

"Kita memiliki lebih banyak teman, lebih banyak dari yang orang-orang pikirkan. Jadi kita terlibat dalam upaya dan ingin terlibat dengan lebih banyak negara," ucapnya.

Detik.com
Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :