KantoMaya News, Medan - Dewan Pimpinan Pembangunan Nasional Golongan Karya Wilayah-Sumatera Utara, melalui surat bertarikh 10 Juni 1977, nomor: 985/DPK/PN/VI/GOLKAR/1977, dalam rangka menaklukkan Aceh, mengajukan konsep kepada Presiden Indonesia Soeharto agar mengirim satu juta transmigran asal Pulau Jawa ke daerah istimewa tersebut.

Dalam surat yang diteken oleh Ketua Umum DPP Golongan Karya Wilayah-Sumatera, Kolonel Polisi Purnawirawan Kasim Tagok, mereka miliki konsep bahwa 1 juta transmigran asal Jawa akan diintegrasikan dengan 2 juta penduduk Propinsi Daerah Istimewa Aceh, dalam rangka untuk melenyapkan kefanatikan dan daerah isme (semangat kedaerahan-red).

Selain itu, pengintegrasian itu juga bertujuan untuk “mempercepat” pencapaian target pembangunan dan memenangkan Golongan Karya pada pemilu yang akan digelar kala itu.

Dalam surat itu, Kasim Tagok juga merekomendasikan Almy, eks Kepala Direktorat Transmigrasi Propinsi Daerah Istimewa Aceh, yang juga kader Golkar, sebagai Wakil Gubernur Aceh/Sekwilda. Sebagai “orang dalam” sekaligus orang Aceh asli, Almy dipercaya akan mampu menjalankan tugas demi tercapainya berbagai target Pemerintah Pusat di Aceh.

Sumber : ACEHTREND.CO