Aceh Gaet Investor Hongkong Bangun Proyek Listrik 1.000 MW
KantoMaya News – Pemerintah Aceh menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Perusahaan Prosperity International Holding (H.K) Limited, dari Hongkong di sektor pembangunan Listrik, di Hotel Borobudur Jakarta, Jumat malam, 6 September 2017.
Kerjasama dilakukan dalam bentuk investasi di sektor hidro power di Aceh, yaitu pembangunan pembangkit listrik sebesar 1.000 MW dengan biaya US$3 Miliar.
"Adapun lokasi investasi adalah di Tampur, Teunom dan Woyla," kata Kepala Biro Humas dan Protokol Pemerintah Aceh, Mulyadi Nurdin melalui pesan tertulis yang diterima VIVA.co.id, Sabtu, 7 Oktober 2017.
MoU tersebut, kata Mulyadi, merupakan bagian dari upaya serius Gubernur Aceh dalam mendatangkan investor. Nota kesepahaman tersebut ditandatangani oleh Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Aceh, Iskandar dengan Mao Shuzhong, CEO dan Eksekutif Direktur, Prosperity International Holdings (H.K.) Limited, dari Hongkong.
Sedangkan Gubernur Aceh hanya ikut menandatangani sebagai saksi dalam MoU tersebut.
Prosperity International Holdings (H.K.) Limited adalah perusahaan yang terdaftar di Hongkong, bisnisnya mencakup pertambangan di berbagai Negara seperti, Kanada, Brasil, Malaysia dan Tiongkok, pembuatan semen, pelabuhan laut, PLTA di Indonesia dan properti di Tiongkok.
Mulyadi Nurdin menjelaskan bahwa MoU tersebut bertujuan untuk menyediakan energi bersih dan memenuhi kebutuhan listrik di Aceh.
"Gubernur Irwandi berharap MoU tersebut segera terealisasi paling lama satu tahun sejak ditandatangani, sehingga masyarakat bisa segera menikmati hasilnya," ujarnya.
Dalam MoU disebutkan bahwa pemerintah Aceh berkomitmen memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan proyek pembangkit listrik, memfasilitasi izin prinsip mengenai proyek pembangkit listrik yang layak. Serta mendukung dan memfasilitasi perizinan sehubungan dengan proyek yang diidentifikasi akan diinvestasikan.
Sementara perusahaan Prosperity International Holdings (H.K.) Limited akan melakukan penyelidikan teknis termasuk survei lokasi dan studi pra-kelayakan untuk proyek yang teridentifikasi, serta bersedia menyediakan semua biaya yang diperlukan.
Kerjasama dilakukan dalam bentuk investasi di sektor hidro power di Aceh, yaitu pembangunan pembangkit listrik sebesar 1.000 MW dengan biaya US$3 Miliar.
"Adapun lokasi investasi adalah di Tampur, Teunom dan Woyla," kata Kepala Biro Humas dan Protokol Pemerintah Aceh, Mulyadi Nurdin melalui pesan tertulis yang diterima VIVA.co.id, Sabtu, 7 Oktober 2017.
MoU tersebut, kata Mulyadi, merupakan bagian dari upaya serius Gubernur Aceh dalam mendatangkan investor. Nota kesepahaman tersebut ditandatangani oleh Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Aceh, Iskandar dengan Mao Shuzhong, CEO dan Eksekutif Direktur, Prosperity International Holdings (H.K.) Limited, dari Hongkong.
Sedangkan Gubernur Aceh hanya ikut menandatangani sebagai saksi dalam MoU tersebut.
Prosperity International Holdings (H.K.) Limited adalah perusahaan yang terdaftar di Hongkong, bisnisnya mencakup pertambangan di berbagai Negara seperti, Kanada, Brasil, Malaysia dan Tiongkok, pembuatan semen, pelabuhan laut, PLTA di Indonesia dan properti di Tiongkok.
Mulyadi Nurdin menjelaskan bahwa MoU tersebut bertujuan untuk menyediakan energi bersih dan memenuhi kebutuhan listrik di Aceh.
"Gubernur Irwandi berharap MoU tersebut segera terealisasi paling lama satu tahun sejak ditandatangani, sehingga masyarakat bisa segera menikmati hasilnya," ujarnya.
Dalam MoU disebutkan bahwa pemerintah Aceh berkomitmen memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan proyek pembangkit listrik, memfasilitasi izin prinsip mengenai proyek pembangkit listrik yang layak. Serta mendukung dan memfasilitasi perizinan sehubungan dengan proyek yang diidentifikasi akan diinvestasikan.
Sementara perusahaan Prosperity International Holdings (H.K.) Limited akan melakukan penyelidikan teknis termasuk survei lokasi dan studi pra-kelayakan untuk proyek yang teridentifikasi, serta bersedia menyediakan semua biaya yang diperlukan.
VIVA.co.id
Post A Comment
No comments :