Penembak Las Vegas Tinggalkan Catatan Soal Jarak dan Arah Peluru
KantoMaya News, Las Vegas - Penembak brutal di Las Vegas, Amerika Serikat (AS), Stephen Paddock, meninggalkan catatan berisi tulisan tangannya. Catatan itu berisi penghitungan jarak dan arah peluru dari jendela kamar lantai 32 tempatnya beraksi.
Dituturkan sumber penegak hukum yang memahami penyelidikan ini, seperti dilansir CNN, Senin (9/10/2017), catatan yang hanya berisi angka-angka itu ditemukan di dalam kamar suite lantai 32 Kasino dan Hotel Mandalay Bay, tempat Paddock melakukan aksi kejinya pada 1 Oktober lalu. Sedikitnya 58 orang tewas dan lebih dari 500 orang lainnya luka-luka dalam penembakan paling mematikan sepanjang sejarah modern AS tersebut.
CNN awalnya menyebut angka-angka itu sangat signifikan bagi Paddock. Kemudian media AS lainnya, CBS News, melaporkan catatan itu merupakan penghitungan jarak dan arah peluru yang digunakan Paddock dalam aksi brutalnya.
David Newton, petugas dari unit K-9 Kepolisian Las Vegas menuturkan kepada acara '60 Minutes' CBS News, dirinya melihat langsung catatan yang ditinggalkan Paddock itu. Kertas catatan itu tepatnya ditemukan di dekat jendela kamar yang dipecahkan Paddock.
Jendela kamar hotel itu diketahui berjarak 400 meter dari lokasi konser musik yang menjadi target penembakan. Dari situlah, Paddock melepas tembakan secara brutal ke arah puluhan ribu orang yang sedang menonton konser musik di area lapangan seberang hotel. Menurut Newton, catatan itu berisi penghitungan soal ke mana Paddock harus mengarahkan senapannya agar menewaskan sebanyak mungkin orang.
"Saya bisa melihat di catatan itu, dia (Paddock-red) menuliskan jarak, ketinggian tempatnya berada, arah jatuhnya peluru yang ditembakkannya ke arah orang-orang," sebut Newton seperti dilansir CBS News.
"Dia menuliskan semuanya itu dan melakukan penghitungan agar dia tahu ke mana mengarahkan tembakannya untuk mengenai target-targetnya dari sana," imbuhnya.
Saat polisi mendobrak masuk ke dalam kamar suite itu, Paddock telah tak bernyawa. Diyakini dia menembak dirinya sendiri. Jenazahnya dikelilingi oleh banyak senapan dan tumpukan amunisi. Kebanyakan senapan itu telah dimodifikasi Paddock untuk bisa berfungsi seperti layaknya senapan otomatis.
Newton menyebut hanya ada angka-angka di kertas catatan Paddock itu. "Kita harus melakukan penghitungan dengan alat atau sesuatu untuk mencari tahu berapa ketinggiannya dan seberapa tinggi posisinya - seberapa jauh jarak orang-orang yang menjadi target dan berapa jarak dan ke mana arah peluru yang akan ditembakkannya. Dia tidak menuliskan penghitungannya, yang dia tulis adalah angka-angka akhir yang ada di kertas," terang Newton.
Dituturkan sumber penegak hukum yang memahami penyelidikan ini, seperti dilansir CNN, Senin (9/10/2017), catatan yang hanya berisi angka-angka itu ditemukan di dalam kamar suite lantai 32 Kasino dan Hotel Mandalay Bay, tempat Paddock melakukan aksi kejinya pada 1 Oktober lalu. Sedikitnya 58 orang tewas dan lebih dari 500 orang lainnya luka-luka dalam penembakan paling mematikan sepanjang sejarah modern AS tersebut.
CNN awalnya menyebut angka-angka itu sangat signifikan bagi Paddock. Kemudian media AS lainnya, CBS News, melaporkan catatan itu merupakan penghitungan jarak dan arah peluru yang digunakan Paddock dalam aksi brutalnya.
David Newton, petugas dari unit K-9 Kepolisian Las Vegas menuturkan kepada acara '60 Minutes' CBS News, dirinya melihat langsung catatan yang ditinggalkan Paddock itu. Kertas catatan itu tepatnya ditemukan di dekat jendela kamar yang dipecahkan Paddock.
Jendela kamar hotel itu diketahui berjarak 400 meter dari lokasi konser musik yang menjadi target penembakan. Dari situlah, Paddock melepas tembakan secara brutal ke arah puluhan ribu orang yang sedang menonton konser musik di area lapangan seberang hotel. Menurut Newton, catatan itu berisi penghitungan soal ke mana Paddock harus mengarahkan senapannya agar menewaskan sebanyak mungkin orang.
"Saya bisa melihat di catatan itu, dia (Paddock-red) menuliskan jarak, ketinggian tempatnya berada, arah jatuhnya peluru yang ditembakkannya ke arah orang-orang," sebut Newton seperti dilansir CBS News.
"Dia menuliskan semuanya itu dan melakukan penghitungan agar dia tahu ke mana mengarahkan tembakannya untuk mengenai target-targetnya dari sana," imbuhnya.
Saat polisi mendobrak masuk ke dalam kamar suite itu, Paddock telah tak bernyawa. Diyakini dia menembak dirinya sendiri. Jenazahnya dikelilingi oleh banyak senapan dan tumpukan amunisi. Kebanyakan senapan itu telah dimodifikasi Paddock untuk bisa berfungsi seperti layaknya senapan otomatis.
Newton menyebut hanya ada angka-angka di kertas catatan Paddock itu. "Kita harus melakukan penghitungan dengan alat atau sesuatu untuk mencari tahu berapa ketinggiannya dan seberapa tinggi posisinya - seberapa jauh jarak orang-orang yang menjadi target dan berapa jarak dan ke mana arah peluru yang akan ditembakkannya. Dia tidak menuliskan penghitungannya, yang dia tulis adalah angka-angka akhir yang ada di kertas," terang Newton.
Detik.com
Post A Comment
No comments :