INTERNASIONAL

[internasional][bleft]

NASIONAL

[nasional][bleft]

ACEH

[aceh][bleft]

TEKNOLOGI

[teknologi][threecolumns]

EKONOMI

[ekonomi][bleft]

SPORT

[sport][threecolumns]

Farhat Abbas Menyarankan PSI Keluar Dari Koalisi Jokowi-Ma’ruf

KantoMaya News, Jakarta - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) merespon pernyataan Farhat Abbas di media yang menanggapi Pidato Ketua Umum PSI, Grace Natalie terkait Perda Diskriminatif.

Pernyataan Farhat Abbas yang menyarankan PSI mundur dari koalisi Jokowi-Ma’ruf Amin itu ditanghapi Juru Bicara PSI, Andi Saiful Haq dalam keterangan persnya, Jumat (30/11/2018).

“Tidak mungkin PSI meninggalkan Jokowi, lagipula siapa Farhat Abbas? Dia kan sudah jelas ditarik sebagai Jubir TKN Jokowi-Ma’ruf karena sering membuat pernyataan yang tidak mencerminkan visi misi pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin,” kata

Saiful menilai, sebagai orang yang belajar hukum seharusnya Farhat membaca terlebih dahulu risalah Sidang BPUPKI yang menjadi dasar ditetapkannya Pancasila sebagai dasar negara lalu penetapan UUD 1945 sebagai konstitusi negara.

” Dalam risalah itu kita temukan perdebatan mengenai bentuk negara dan pertimbangan mengapa Indonesia tidak menjadi negara yang berlandaskan agama. Disana sudah jelas, jadi pernyataan PSI adalah sikap tegas generasi muda Indonesia untuk mempertahankan Indonesia sebagai rumah bersama,” katanya.

Mengenai apakah pernyataan Ketum PSI tersebut adalah sikap menentang norma-norma agama, Saiful menjelaskan partainya sejak awal tidak pernah menolak norma agama.

“Menyebut Indonesia itu harus dengan tiga nafas sekaligus: Keislaman, Kebangsaan dan Kemanusiaan. Jangan dipisahkan lagi, tidak mungkin menyebut Indonesia tanpa ketiga komponen itu. Hilang satu maka seluruh tatanan ini akan rusak. Farhat pasti ingat, PKI pernah mencoba tahun 65 gagal, Orde Baru pernah menggeser Pancasila untuk alat kekuasaan, tumbang tahun 98. Partai Keadilan dalam Sidang Umum MPR tahun 1999 pernah mengusulkan untuk mengubah UUD 1945 dengan memasukkan kembali Piagam Jakarta, namun ditolak dan gagal. HTI pernah mencoba lalu dibubarkan. Bagi PSI siapapun yang mengkhianati konstitusi NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, bukan hanya harus keluar dari koalisi, keluar saja dari Indonesia,” jelas Saiful.


Sebelumnya, Farhat Abbas ikut bereaksi terkait pernyataan Grace Natalie soal perda syariah. Dalam konteks tersebut, Farhat meminta PSI dikeluakan dari koalisi Jokowi-Ma’ruf Amin.


“Partai PSI dikeluarin aja dari Koalisi Jokowi Ma’ruf Amin, toleransi sih toleransi, tapi norma-norma hukum Islam yang tumbuh dan hidup di Indonesia selama ini justru membawa kedamaian dan ketertiban,” katanya.
Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :