INTERNASIONAL

[internasional][bleft]

NASIONAL

[nasional][bleft]

ACEH

[aceh][bleft]

TEKNOLOGI

[teknologi][threecolumns]

EKONOMI

[ekonomi][bleft]

SPORT

[sport][threecolumns]

SENATOR ASAL ACEH KECAM PERNYATAAN MENHAM TENTANG DOM


KantoMaya News,  ACEH UTARA-Kasus penculikan dan pembunuhan dua anggota TNI di Aceh menuai kecaman dari berbagai pihak. Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengeluarkan pernyataan keras dengan akan memberlakukan kembali DOM di Aceh jika masih terjadi penembakan terhadap TNI di Aceh.

Peryataan Menhan tersebut di kecam keras oleh Senator asal Aceh, Fachrul Razi, M.I.P, dimana pernyataan Menhan akan memperkeruh suasana damai di Aceh. Pernyataan tersebut sama saja dengan maksud membuka kembali luka lama rakyat Aceh.

DOM yang diterapkan di bawah rezim orde baru selama 30 tahun di Aceh sampai hari ini belum seluruhnya terselesaikan secara hukum, masih banyak kasus orang hilang, terbunuh dan di culik sampai hari ini pelakunya belum di seret ke pengadilan. Fachrul Razi menyesalkan pernyataan Menhan di media yang masih menerapkan pendekatan militeristik.

“Jika pendekatan militeristik yang dilakukan terhadap masyarakat Aceh dalam menangani perkara penculikan dan pembunuhan anggota TNI tersebut ini masih menunjukkan  lemahnya kepercayaan pusat terhadap Aceh. Jangan jadikan Aceh sebagai ajang konflik, sudah cukup saat ini Aceh berada dalam konflik, kami ingin damai yang abadi. "

Hal ini juga menurut Senator Aceh yang juga anggota MPR RI, akan melanggar ketentuan MoU Helsinki. Butir 4.7 MoU  menegaskan bahwa tidak akan ada pergerakan besar besaran tentara setelah perjanjian damai dan jumlah tentara setelah relokasi di Aceh berjumlah 14.700 orang.

Masyarakat Aceh sudah trauma dengan pergerakan tentara di Aceh, bila masyarakat melihat tentara yang tergambarkan adalah kondisi perang dan takut untuk beraktifitas di luar rumah.
Menurut Fachrul Razi, pemerintah pusat harus melihat Aceh dalam konteks perdamaian sehingga semua masalah kriminal di Aceh tidak hubung-hubungkan dengan mantan kombatan GAM yang sudah mau berunding dengan Pemerintah Indonesia. Proses reintegrasi yang sedang berlangsung jangan sampai terganggu akibat persoalan kriminal.

Lebih Lanjut, Fachrul Razi mengajak semua pihak untuk menahan diri agar tidak gegabah dalam merespon kasus tersebut dan menyerahkan sepenuhnya proses pengusutan kepada pihak yang berwajib.

“Saya tetap mendukung TNI di Aceh bekerja secara profesional dan juga menjaga perdamaian Aceh. Saya mendesak siapapun pemerintah pusat agar pernyataan seperti yang dikeluarkan oleh  Menhan tidak akan terulang lagi” Ujarnya.

Sumber : (acehxpress)
Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :