INTERNASIONAL

[internasional][bleft]

NASIONAL

[nasional][bleft]

ACEH

[aceh][bleft]

TEKNOLOGI

[teknologi][threecolumns]

EKONOMI

[ekonomi][bleft]

SPORT

[sport][threecolumns]

Jubir KPA: Sudah 10 Tahun Damai, Namun…

Jubir KPA: Sudah 10 Tahun Damai, Namun…

KantoMaya News, BANDA ACEH – Juru Bicara Komite Peralihan Aceh (KPA) Pusat, Mukhlis Abee, mengaku sangat kecewa dengan kondisi Aceh saat ini. Katanya, perjuangan panjang Aceh berakhir dengan kekecewaan terhadap Gubernur Aceh yang sama sekali tidak peduli terhadap nasib eks kombatan di lapangan serta korban konflik.

Hal ini diungkapkan Mukhlis Abee kepada portalsatu.com melalui sambungan telepon, Minggu 31 Mei 2015.

Kata Abee, Wali Hasan Tiro mendeklarasikan Aceh Merdeka pada 1976 dan kemudian berakhir damai pada 15 Agustus 2005.

“10 tahun sudah Aceh dipimpin oleh orang tua kita. Apa yang terjadi? Bagaimana dengan nasib kombatan di kampung-kampung! Janda konflik siapa yang perhatikan? Anak-anak yatim akibatkan konflik. Semua hidup kesusahan. Ini yang kita sesalkan,” kata Mukhlis Abee.

“Eks kombatan yang sedikit pintar bisa naik ke kabupaten dan provinsi. Sesekali mengendor meja pemimpin kita. Nah, bagaimana dengan yang tak punya jaringan di kampung-kampung? Mereka makan sehari-hari saja susah. Bekerja tak memiliki keahlian. Ini yang tak dipikirkan oleh gubernur selaku orang tua kita dan pemimpin tertinggi di Aceh saat ini,” ujar Abee.

“Apakah harus selalu berbicara keras biar didengar? Apa harus selalu mendobrak meja gubernur biar kita didengar? Saya malu dengan kondisi hari ini. Kalau kita bertindak keras nanti dianggap bagaimana,” katanya lagi.

Seandainya Aceh tak melewati fase perperangan dan pertumpahan darah, kata Abee, maka beban moral yang titipkan kepada para pejuangan yang selamat dari konflik, bukan seperti sekarang ini.

“Jabatan gubernur sekarang ini ada karena perjuangan panjang. Ada ribuan eks kombatan yang meninggal. Ada janda konflik dan anak yatim. Tapi mereka diabaikan. Kita ingin menyampaikan tapi tak pernah didengar,” ujar Abee lagi.

“Masih untung kita yang memikirkan ada beban moral seperti ini, tidak gila. Sudah 10 tahun Aceh damai, namun inilah yang kami rasakan saat ini,” katanya.

Sumber : portalsatu. com
Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :