INTERNASIONAL

[internasional][bleft]

NASIONAL

[nasional][bleft]

ACEH

[aceh][bleft]

TEKNOLOGI

[teknologi][threecolumns]

EKONOMI

[ekonomi][bleft]

SPORT

[sport][threecolumns]

Peneliti Unsyiah: Faktor Utama Melek Politik adalah Pendidikan

Peneliti Unsyiah: Faktor Utama Melek Politik adalah Pendidikan

BANDA ACEH – Peneliti yang juga Dosen Ilmu Politik Universitas Syiah Kuala, Maimun, mengatakan faktor utama yang mendorong angka melek politik di Nagan Raya adalah pendidikan. Hal itu disampaikan Maimun kepada portalsatu.com usai mempresentasikan hasil penelitiannya di Komisi Independen Pemilihan (KIP) Nagan Raya, Kamis, 9 Juli 2015.

“Hasil wawancara dengan para tokoh masyarakat di Nagan Raya dapat diketahui bahwa faktor utama yang mendorong angka melek politik itu meningkat adalah faktor pendidikan,” ujar Maimun.

Ia merekomendasi agar KIP Kabupaten Nagan Raya beserta pemerintah secara formal harus lebih mengutamakan memberikan pendidikan politik bagi para petani, nelayan, serta kaum ibu-ibu, baik yang ada di wilayah kota, wilayah pinggiran maupun wilayah pedalaman.

Selain itu, sosialisasi pengenalan tata cara pemilihan harus lebih intens dilakukan di wilayah pedalaman. KIP Nagan Raya juga perlu melakukan kerja sama dengan Sekolah Menengah Atas (SMA) untuk melakukan penguatan sosialisasi bagi pemilih pemula yang ada di sekolah.

“Sehingga dengan demikian, hak pilih pemilih pemula akan dapat tersalurkan dengan baik,” katanya.

Pasalnya, kata Maimun, hasil penelitian menunjukkan bahwa terbentuknya pengetahuan politik masyarakat di Kabupaten Nagan Raya diakibatkan oleh beberapa hal. Di antaranya adalah peranan partai politik dalam melaksanakan fungsi pendidikan politik bagi masyarakat, pengaruh media, baik media cetak, elektronik, maupun media sosial yang ada saat ini, dan adanya proses imitasi yang terjadi secara alami.

“Hanya saja, dalam kasus di Nagan Raya, proses terbentuknya pengetahuan politik masyarakat lebih dominan berasal dari pengaruh media. Dalam hal ini sekitar 50 persen. Sedangkan partai politik hanya 10 persen saja, dan malah proses imitasi atau meniru dari orang lain, baik itu teman sebaya, ataupun individu lainnya berjumlah 40 persen,” ujarnya lagi.

Sebagai informasi, KIP Nagan Raya sudah membuat penelitian tentang kajian melek politik (political literacy) masyarakat di Kabupaten Nagan Raya bebera hari lalu. Pada hari Kamis, tim peneliti mempresentasikan hasil penelitian di Aula KIP Nagan Raya. Penelitian dilakukan dengan mancari informasi dari berbagai kalangan terhadap melek politik masyarakat Nagan Raya. Hasil penelitiannya akan digunakan oleh KIP Nagan Raya sebagai pedoman dan evaluasi kerja untuk sosialisasi.

Sumber : Portalsatu.com
Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :