INTERNASIONAL

[internasional][bleft]

NASIONAL

[nasional][bleft]

ACEH

[aceh][bleft]

TEKNOLOGI

[teknologi][threecolumns]

EKONOMI

[ekonomi][bleft]

SPORT

[sport][threecolumns]

Wali Nanggroe Berbicara Tentang Partai Aceh

Wali Nanggroe Berbicara Tentang Partai Aceh


KantoMaya News, BANDA ACEH – Tuha Peuet Partai Aceh (PA), Tengku Malik Mahmud Al-Haytar yang juga Wali Nanggroe Aceh memastikan bahwa hingga saat ini Partai Aceh (PA) masih solid dan tidak retak.

Menurutnya, persoalan yang terjadi selama ini di tubuh partai yang dipimpin Muzakir Manaf itu hanyalah sebuah dinamika politik yang dinilainya lumrah, sehingga tak perlu dibesar-besarkan.

Hal itu disampaikan Malik Mahmud kepada Serambi, Senin (10/8) siang, menanggapi adanya isu keretakan antara petinggi Partai Aceh menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2017.

Malik menyampaikan pernyataan itu seusai membuka acara Edukasi dan Renungan Sepuluh Tahun Perdamaian Aceh di Kantor Badan Kesbangpol dan Linmas Aceh.

Menurutnya, jika pun ada gesekan antara petinggi PA menjelang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh periode 2017-2022, itu hal biasa. Fenomena seperti itu dapat terjadi di partai mana saja. “Tapi sejauh ini tidak ada keretakan di tubuh Partai Aceh,” ulangnya meyakinkan Serambi.

Lebih lanjut, Tengku Malik Mahmud menambahkan bahwa hingga kini para petinggi partai—dari Tuha Peuet hingga pengurus Dewan Pimpinan Aceh (DPA) Partai Aceh—masih dalam keadaan kompak dan akur. “Retak tidak ada. Itu masalah biasa, masalah politik. Di mana-mana saja ada gesekan, insya Allah akan kita perbaiki,” katanya santai.

Pernyataan Malik Mahmud itu terkesan beda dengan apa yang disampaikan tokoh eks GAM, Zakaria Saman atau Apa Karia maupun Sekjen DPA-PA, Mukhlis Basyah kepada Serambi akhir bulan lalu. Mukhlis Basyah secara tegas menyayangkan adanya tokoh eks GAM yang akan maju melalui jalur independen. Jika Zakaria Saman tetap bersikeras maju lewat jalur independen, sangat dia sayangkan karena pasti akan tercipta kubu-kubu di internal PA.

“Jangan sampai internal partai retak, kita berharap tidak ada yang mencari kekuasaan dengan melakukan berbagai cara dan tidak mengindahkan kesolidan dan kebersamaan. Jika itu terjadi, konsolidasi yang telah kita bina akhirnya kita tercabik-cabik oleh kita sendiri,” ujar Aduen Mukhlis yang juga Bupati Aceh Besar. “Jika itu terjadi berarti titah perjuangan telah diabaikan,” lanjutnya.

Sementara itu, Zakaria Saman mengatakan, jika internal PA benar-benar retak atau pecah gara-gara keinginannya untuk maju pada Pilkada 2017 lewat jalur independen, hal itu jangan pernah disangkutpautkan dengan dirinya. “Jika PA retak, itu urusan mereka, bukan urusan saya. PA memang sudah retak sejak pemilu legislatif dan pemilu presiden kemarin karena mereka menggandeng salah satu partai nasional. Nah, itu apa tidak salah?” ujar Apa Karia, panggilan akrab Zakaria Saman.

Menurut Apa Karia, keinginan dirinya maju sebagai calon Gubernur Aceh lewat jalur independen adalah hak dirinya yang tak bisa dilarang oleh siapa pun. Bahkan, tegas Apa Karia, ia pun tidak harus meminta izin kepada internal PA.

Dalam pada itu, Zaini Abdullah juga mengisyaratkan akan maju lagi sebagai calon gubernur. Kalau benar ia serius, ini tentunya menambah “retak” di tubuh PA semakin berkeping.

Kondisi itu mengundang keprihatinan Drs Hasbi Abdullah MS, mantan ketua DPRA yang juga adik kandung dr Zaini Abdullah, Gubernur Aceh. Ia berharap, Tengku Malik Mahmudlah, baik dalam kapasitas Tuha Peuet Partai Aceh, maupun sebagai Wali Nanggroe Aceh, yang mampu dan disegani para pihak yang “berseberangan” untuk membuat elite PA kembali kompak dan solid.

Lebih satu minggu permohonan Hasbi itu tak ditanggapi Malik Mahmud. Tapi kemarin, ia mulai angkat bicara, antara lain, dengan menyatakan bahwa PA tidak retak. “Itu masalah biasa, masalah politik. Di mana-mana saja ada gesekan, insya Allah akan kita perbaiki,” katanya. Entah apa yang hendak diperbaiki Wali.

sumber: serambi indonesia
Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :