Megawati: Kebakaran, Saya Bingung... ke Mana Rakyatku?
*Dulu dikasih (izin) membuka, sekarang mabuk.
KantoMaya News, JAKARTA -- Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mendorong masyarakat untuk ikut membantu pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Sumatera serta Kalimantan.
Menurut Megawati, kebakaran hutan yang terjadi sudah sangat memprihatinkan dan perlu usaha bersama untuk menanganinya.
Sosok kelima dalam jajaran presiden RI itu menyebutkan, pemerintah perlu mendapat dukungan dari masyarakat untuk menyelesaikan masalah kebakaran hutan dan lahan. Ia mengajak semua pihak untuk bergotong-royong sesuai intisari dari ideologi Pancasila.
"Kebakaran, saya bingung, kok yang ribut pemerintah saja. Ke mana rakyat-rakyatku?" kata Megawati saat menjadi pembicara kunci dalam seminar dan bedah buku Revolusi Pancasila di Jakarta Convention Center, Selasa (27/10/2015).
Megawati menilai bahwa kebakaran hutan terjadi karena pihak yang diberi kewenangan tidak bijak dalam mengelola dan menggunakan lahan.
Selain itu, pemanfaatan hutan juga tidak diikuti dengan upaya pemeliharaan yang baik.
"Dulu dikasih (izin) membuka, sekarang mabuk. Kalau katanya (kebakaran) bikin sengsara rakyat, kenapa rakyat tidak berusaha memadamkan?" kata Megawati.
Harian Kompas mencatat bahwa hutan dan lahan yang terbakar 1,7 juta hektar. Lebih dari 43 juta warga terpapar, dan 504.000 warga terkena infeksi saluran pernapasan.
Tidak hanya itu, terdapat 12 warga meninggal, dan kerugian materi ditaksir sekitar Rp 20 triliun.
Sumber : Kompas.com
Menurut Megawati, kebakaran hutan yang terjadi sudah sangat memprihatinkan dan perlu usaha bersama untuk menanganinya.
Sosok kelima dalam jajaran presiden RI itu menyebutkan, pemerintah perlu mendapat dukungan dari masyarakat untuk menyelesaikan masalah kebakaran hutan dan lahan. Ia mengajak semua pihak untuk bergotong-royong sesuai intisari dari ideologi Pancasila.
"Kebakaran, saya bingung, kok yang ribut pemerintah saja. Ke mana rakyat-rakyatku?" kata Megawati saat menjadi pembicara kunci dalam seminar dan bedah buku Revolusi Pancasila di Jakarta Convention Center, Selasa (27/10/2015).
Megawati menilai bahwa kebakaran hutan terjadi karena pihak yang diberi kewenangan tidak bijak dalam mengelola dan menggunakan lahan.
Selain itu, pemanfaatan hutan juga tidak diikuti dengan upaya pemeliharaan yang baik.
"Dulu dikasih (izin) membuka, sekarang mabuk. Kalau katanya (kebakaran) bikin sengsara rakyat, kenapa rakyat tidak berusaha memadamkan?" kata Megawati.
Harian Kompas mencatat bahwa hutan dan lahan yang terbakar 1,7 juta hektar. Lebih dari 43 juta warga terpapar, dan 504.000 warga terkena infeksi saluran pernapasan.
Tidak hanya itu, terdapat 12 warga meninggal, dan kerugian materi ditaksir sekitar Rp 20 triliun.
Sumber : Kompas.com
Post A Comment
No comments :