KantoMaya News, KYOTO – Sebuah tim riset internasional melaporkan bahwa aktivitas black hole kini bisa diamati dengan mata telanjang. Hasil penelitian mereka menyatakan optical rays yang diperbantukan untuk pengamatan bisa mengobservasi aktivitas black hole terdekat dengan Bumi.

Sebagaimana dilansir Science Daily, Kamis (7/01/2016), fenomena black hole bisa diamati ketika cahaya meledak terjadi sehingga gas di sekitar black hole menjadi indikator. Pengamat hanya memerlukan teleskop 20 sentimeter untuk melihat aktivitas black hole.

"Kami sekarang tahu dapat melakukan pengamatan berdasarkan sinar optik –dikenal sebagai cahaya tampak– dan black hole dapat diamati tanpa X-ray spec tinggi atau teleskop sinar gama," jelas penulis utama Mariko Kimura, mahasiswa program master di Universitas Kyoto.

Setelah di beberapa dekade, sejumlah binari lubang hitam mengalami "ledakan" di sebagian besar energi, termasuk sinar X, yang dipancarkan dari zat jatuh ke dalam lubang hitam. Black Hole biasanya dikelilingi oleh disk akresi tempat gas dari sebuah bintang pendamping secara perlahan ditarik ke lubang dalam pola spiral.

Kegiatan lubang hitam biasanya diamati melalui X-ray yang dihasilkan di bagian dalam disk akresi di mana suhu mencapai 10 juta derajat Kelvin atau lebih. V404 Cygni, salah satu binari lubang hitam yang dianggap terdekat ke Bumi "bangun" setelah 26 tahun dormansi pada 15 Juni 2015 karena mengalami ledakan tersebut.

Tim berhasil memperoleh sejumlah data yang belum pernah ada sebelumnya dari V404 Cygni. Mereka mendeteksi pola berulang yang memiliki rentang waktu beberapa menit sampai beberapa jam. Pola fluktuasi optik, tim menemukan, berkorelasi dengan sinar X.

Berdasarkan analisis data pengamatan optik dan X-ray, para astronom Kyoto dan kolaborator mereka di badan antariksa nasional JAXA, laboratorium nasional RIKEN, dan Hiroshima University menunjukkan cahaya berasal dari sinar X yang muncul dari wilayah terdalam disk akresi di sekitar lubang hitam. Sinar X ini menyinari dan panas di wilayah luar disk sehingga memancarkan sinar optik dan dengan demikian menjadi terlihat dengan mata manusia.

"Bintang hanya dapat diamati setelah gelap, dan hanya ada bebrapa jam setiap malam. Tapi dengan membuat pengamatan dari lokasi yang berbeda di seluruh dunia kami dapat mengambil data yang lebih komprehensif," kata rekan penulis Daisuke Nogami. "Kami sangat senang bahwa jaringan pengamatan internasional kami bisa bersama-sama untuk mendokumentasikan peristiwa langka ini."