KantoMaya News, Jakarta - Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan menyediakan program beasiswa afirmasi, untuk kelompok masyarakat yang membutuhkan perlakuan khusus.

Lewat beasiswa afirmasi ini, diharapkan putra-putri terbaik dari kelompok masyarakat tersebut dapat mengikuti studi pada Program Magister atau Doktor dalam beberapa bidang kelimuwan.

Beasiswa ini diperuntukkan bagi warga negara dari kelompok masyarakat yang berasal dari daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal).

Direktur Utama LPDP Eko Prasetyo menyebutkan, pihaknya menargetkan bisa mengajak 600 orang untuk bisa mendapatkan beasiswa afirmasi ini.

Daerah yang disasar mencakup Papua, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Aceh, dan lain-lain.

"Ada beasiswa afirmasi, untuk masyarakat daerah terluar, terdepan, yang mungkin tertinggal. Syaratnya dibedakan dengan beasiswa umum," kata dia saat ditemui di Gedung Dhanapala, Kemenkeu, Jakarta, Jumat (30/1/2015).

Eko mengatakan, LPDP menyiapkan 600 peluang untuk masyarakat yang berniat mengikuti beasiswa afirmasi. Dana yang digunakan untuk beasiswa afirmasi ini diambil 20% dari total anggaran yang dipersiapkan Kemenkeu untuk LPDP sekitar Rp 1 triliun.

"Kita jemput bola, mana-mana yang bagus, kita kerjsama dengan Pemda supaya bisa dapat yang memang berkualitas," ucap dia.

Eko mengungkapkan, syarat-syarat umum yang dipersiapkan adalah TOEFL. Jika untuk beasiswa umum dipatok 550, maka untuk beasiswa afirmasi ini hanya diminta TOEFL 400 untuk master dan 450 Phd.

"Nanti kita improve diberi kursus untuk meningkatkan TOEFL," kata dia.

Sementara untuk syarat IPK (indeks prestasi kumulatif) juga dibedakan antara yang beasiswa umum dengan afirmasi. Untuk beasiswa umum, untuk program S2 IPK yang dipatok 3 dan 3,25 untuk S3. Sedangkan beasiswa afirmasi besaran IPK 2,75 untuk S2 dan 3 untuk S3. "Yang lain-lain sama," imbuhnya.

Di samping itu, LPDP juga memfasilitasi masyarakat yang ingin melakukan penelitian atau riset di bidang tertentu. Kemenkeu telah menyiapkan dana sedikitnya Rp 40 miliar untuk dana riset. Satu proposal riset maksimal dananya Rp 2 miliar.

"Maksimal Rp 2 miliar 1 judul. Biasanya Rp 1 miliar tapi tergantung. Penelitian yang difokuskan ketahanan pangan, energi, kemaritiman, tata kelola, kesehatan, dan kedokteran. Target peneliti minimal 25 proposal tahun ini," terang Eko.

Ada lagi beasiswa kepresidenan. Tahun ini dipersiapkan untuk 100 orang termasuk dari target 3.100 orang pemberian beasiswa LPDP tahun ini.

"Beda lagi yang bea siswa presiden kerjasama dengan lembaga kepresidenan tiap tahun 100 orang, semua syaratnya sama, bedanya dia ada presentasi, tes kesehatan, seleksinya lebih ketat," tandasnya.