Kata kunci "LGBT" (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) masuk daftar topik tren Indonesia, Senin (29/6/2015).

Kata kunci itu menguat seiring keabsahan pernikahan sesama jenis di AS. Keabsahan itu juga bertepatan dengan LGBT Pride -- momen kampanye kesetaraan LGBT -- pada Juni.
 
Di Indonesia, salah satu kicauan yang mencuat datang dari penyanyi Sherina Munaf (@sherinasinna). Akun dengan pengikut lebih dari 9,5 juta itu memberi selamat para pasangan sesama jenis.


Banzai! Same sex marriage is now legal across the US. The dream: next, world! Wherever you are, be proud of who you are. #LGBTRights— Sherina Sinna (@sherinasinna) June 28, 2015
Setelah berbagi kicauan itu, Topsy mencatat akun @sherinasinnaa mendapat lebih dari 3.800 mention dalam sehari, Senin (29/6).

Beberapa akun terpantau memberi respon positif terhadap kicauan itu. Salah satu kicauan berpengaruh datang dari akun @jokoanwar -- yang dipercaya milik sutradara Joko Anwar.

Tapi kicauan @sherinasinna juga mendapat respon negatif. Sejumlah tweeps bahkan menyerang sikap Sherina. Di Change.org bahkan muncul petisi berjudul "BOIKOT Sherina Munaf/Sherina Sinna dan pesohor pendukung LGBT".

Pro-kontra terhadap kicauan @sherinasinna ini berhasil membawa kata kunci "Sherina" dalam topik tren Indonesia.


I have been admiring @sherinasinna since she was a kid. Now I admire her even more, as an artist and as a human being.— Joko Anwar (@jokoanwar) June 28, 2015

@sherinasinna damn, liat tweet ini jd pengen buang semua album lo dari jaman gue kecil yg msh suka gue dengerin sampe skrg— A. Farras Hanani (@hanapunzel) June 28, 2015


@sherinasinna loling at people who replied your tweet. I agree with you though. "Wherever you are, be proud of who you are"— Cosa Aliandoe (@cosaliandoe) June 28, 2015

One tweet. Then @sherinasinna being bullied in over 15 hours now. Those harsh words..pheww.. I salute her for taking it easy.— Ika Fairuza (@ika_fairuza) June 28, 2015

Sebagai informasi, kawasan Asia merupakan wilayah kurang ramah terhadap terhadap LGBT. Catatan ILGA (International Lesbian, Gay, Bisexual, Trans and Intersex Association) menunjukkan beberapa negara Islam menerapkan hukuman mati untuk aktivitas homoseksual. Antara lain di Afganistan, Brunei, Iran, Arab Saudi dan Yaman.

Adapun dokumen laporan "Hidup Sebagai LGBT di Asia" keluaran USAID dan UNDP mengilustrasikan, hukum nasional Indonesia tidak mendukung kelompok LGBT. Walau demikian homoseksualitas tidak masuk tindak pidana.


"Baik perkawinan maupun adopsi oleh LGBT tidak diperkenankan. Tidak ada undang-undang anti-diskriminasi yang secara tegas berkaitan dengan orientasi seksual atau identitas gender.

Hukum Indonesia hanya mengakui keberadaan gender laki-laki dan perempuan saja, sehingga orang transgender yang tidak memilih untuk menjalani operasi perubahan kelamin, dapat mengalami masalah dalam pengurusan dokumen identitas dan hal lain yang terkait.

id.undp.org, Mei 2014