INTERNASIONAL

[internasional][bleft]

NASIONAL

[nasional][bleft]

ACEH

[aceh][bleft]

TEKNOLOGI

[teknologi][threecolumns]

EKONOMI

[ekonomi][bleft]

SPORT

[sport][threecolumns]

Indonesia Tetapkan 5 Sektor untuk Investor China

Indonesia Tetapkan 5 Sektor untuk Investor China
KantoMaya News, BEIJING - Indonesia menetapkan lima sektor bagi calon investor China (Tiongkok), yakni manufaktur, pertanian, industri maritim, infrastruktur dan pariwisata.

"Indonesia mengundang investor Tiongkok untuk menanamkan modalnya pada industri padat karya, mengingat populasi Indonesia, khususnya usia produktif, cukup besar," kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani, di Beijing, Kamis.

Berbicara di hadapan sekira 100 pengusaha China pada Forum Bisnis Investasi Indonesia, ia mengatakan, pihaknya juga menawarkan industri berioentasi ekspor.

"Indonesia mewakili sekitar 40 persen populasi ASEAN dan 38 persen pasar ASEAN. Posisi strategis Indonesia tersebut, sangat menjanjikan bagi investor Tiongkok untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Dengan menjadikan Indonesia sebagai basis industri, Tiongkok juga mendapatkan pasar ASEAN melalui Indonesia," ujarnya.

Untuk sektor pertanian, lanjut Franky, masih banyak komoditas pertanian yang harus diimpor oleh Indonesia, antara lain jagung dan daging. "Sehingga kami perlu investor untuk mengembangkan industri/teknologi pertanian," ucapnya.

Sedangkan untuk infrastruktur, Pemerintah Indonesia tengah fokus antara lain pada pembangunan listrik 35 ribu MW, 24 pelabuhan, beberapa jalan tol mulai dari Sumatera, hingga pembangunan jalan tol di Sulawesi dan Papua.

"Kami berharap partisipasi investor Tiongkok dalam beberapa proyek infrastruktur tersebut. Termasuk industri pariwisata, terutama untuk akomodasi berupa hotel dan pengembangan kawasan wisata," tutur Franky.

Ia mengemukakan, meski laju pereknomian dunia tengah mengalami pelambatan, namun minat investor mancanegara untuk menanamkan modalnya di Indonesia nisbi tinggi.

Terkait itu, BKPM menargetkan realisasi investasi pada 2016 sebesar Rp594,8 triliun atau naik 14,5 persen dari target investasi 2015 sebesar Rp519,5 triliun sebagai upaya mendukung pertumbuhan ekonomi sebesar 5,5 persen.

BKPM mencatat pada Januari 2016 minat investor Tiongkok menanamkan modalnya, di Indonesia mencapai 1,8 miliar dolar AS untuk berbagi sektor seperti pengolahan sampah, PLTA, pengolahan batu bara sebagai ethanol , industri komponen, dan lainnya.

Dihadapan 100 investor Tiongkok yang datang dalam acara tersebut, Franky menyampaikan beberapa perbaikan iklim investasi maupun peluang dan potensi investasi yang menjadi prioritas pemerintah untuk, ditawarkan, termasuk layanan terbaru yakni perizinan investasi tiga jam.

Selain presentasi dihadapan ratusan investor Tiongkok tersebut, BKPM juga akan menggelar "one-on-one meeting" dengan enam perusahaan Tiongkok yang berminat menanamkan modalnya di Indonesia.

Enam perusahaan asal Tiongkok yang akan mengikuti "one-on-one meeting" pada Jumat (11/3), adalah Dynagreen Holding Group (pembangkit listrik tenaga sampah), Tbea Sunoasis Co.Ltd (industri permesinan), Sinopharm (industri farmasi), Shenhua Guohua (pembangkit listrik), China Shenhua Coal Liquid Chemical Ltd (industri kimia batu bara), dan Hebei Bishi Industrial Group Co.Ltd (pembangkit tenaga listrik).

Hadir pada acara tersebut antara lain Duta Besar RI untuk Tiongkok merangkap Mongolia Soegeng Rahardjo, wakil Kementerian Perdagangan Tiongkok dan Presiden China Fortune Land Development Co,Ltd Zhao Hongjing beserta seluruh direksi.

Okezone

Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :