KantoMaya News, BANDA ACEH - Ribuan ton batu bara yang sediannya akan dipasok ke PT Semen Andalas Indonesia, hingga Ahad (22/5) masih menutupi kawasan wisata Pantai Lhoknga, Aceh Besar. Selain mencemari pantai keberadaan batu bara juga berdampak pada berkurangnya pengunjung ke kawasan tersebut.

“Kalau pengunjung jelas menurun, anda bisa melihat sendiri lokasi wisata ini. Biasannya hari minggu lokasi ini ramai,”kata Yustika, pemilik lokasi wisata kepada AJNN, ditemui di Lhoknga.

Menurutnya meski tumpahan batu bara telah terjadi sejak 16 Mei lalu, belum terlihat langkah-langkah serius dari pihak terkait maupun pemerintah untuk mengatasi kondisi tersebut. Paska tumpah dari tongkang yang mengangkutnya Yustika mengaku belum melihat petugas turun ke lokasi.

“Dalam beberapa hari ini, hanya kami warga Lhoknga yang melakukan pembersihan, itu pun yang di daratan saja, sedang yang di dalam air tentu sulit,”kata Yustika.

Dia mengatakan, setelah mengetahui keberadaan batu bara di pantai, warga Lhoknga sempat diajak bertemu perwakilan perusahaan PT Semen Andalas Indonesia serta perusahaan pemilik batu bara. Namun warga belum mendapat kepastian kapan batu bara yang mencemari kawasan wisata Lhoknga akan dibersihkan.

“Mereka mengatakan secepatnya melakukan pembersihan tapi tidak ada penetapan jadwal yang pasti. Alasannya mereka tengah menyusun rencana pembersihan. Ada kesan saling buang badan dalam pertemuan,” kata Yustika.

Ribuan ton batu bara, tumpah ke laut di kawasan pantai Lhoknga, setelah kapal tongkang yang mengangkutnya dihempas gelombang tinggi pada 16 Mei lalu. Informasi dihimpun AJNN, batu bara diangkut dari perusahaan batu bara di Meulaboh, Aceh Barat dan diangkut oleh perusahaan Pengapalan PT Bestari Shipping Tanjung Pinang (PT BSTP).

AJNN