INTERNASIONAL

[internasional][bleft]

NASIONAL

[nasional][bleft]

ACEH

[aceh][bleft]

TEKNOLOGI

[teknologi][threecolumns]

EKONOMI

[ekonomi][bleft]

SPORT

[sport][threecolumns]

Apple dikabarkan melirik Formula 1

Apple dikabarkan melirik Formula 1
KantoMaya News -- Kabar ini terdengar tak masuk akal: raksasa teknologi Apple akan membeli hak penyelenggaraan Formula 1, balap mobil paling bergengsi di dunia.

Apa relevansinya antara sang pembuat gawai populer iPhone itu dengan lomba jet darat? Lalu, apa pentingnya pula bagi perusahaan teknologi yang bermarkas di Cupertino, Amerika Serikat, tersebut untuk menjadi penyelenggara F1?

Itulah yang menjadi pertanyaan di benak saat kabar tersebut berhembus pekan lalu. Adalah seorang wartawan F1 terpercaya bernama Joe Saward yang menghembuskan isu tersebut melalui tulisan di blognya pada 12 Juli.

"Ada bisikan dari Princes Gate, rumah grup Formula Satu, bahwa ada uji tuntas yang tengah berlangsung secara intensif. Hal itu menunjukkan bahwa ada penawar serius lainnya yang muncul," tulis Saward. "Bisikannya, penawar terbaru itu adalah Apple Inc., sebuah perusahaan yang saat ini memiliki uang kas USD161 miliar."

Baik Apple maupun Formula 1 belum mengonfirmasi atau membantah kabar tersebut.

Dunia balap, otomotif, dan teknologi pun langsung heboh menyambar gosip tersebut. "What on earth would Apple want with Formula 1?" tulis Gizmodo UK. "Is Apple Seriously Considering Purchasing Formula 1?" tanya laman CarScoops.

Tetapi kemudian beberapa media, seperti Fortune, Trusted Review, dan Digital Trends memaparkan beberapa fakta yang membuat kabar tersebut menjadi masuk akal.

Pertama, Apple memiliki cukup uang untuk membeli hak penyelenggaraan lomba jet darat tersebut.

Sudah bukan rahasia lagi kalau penyelenggara Formula 1 memang tengah dalam kesulitan keuangan dan sejak 2015 mereka mencoba mencari investor baru.

Pada Maret lalu, Bos F1 Bernie Ecclestone dalam wawancara dengan The Mail (yang dikutip AutoBlog) menyatakan bahwa harga penjualan 35 persen saham F1 yang dimiliki CVC sudah disepakati.

Ecclestone tak mengungkap besarannya tetapi diperkirakan sekitar USD8,5 miliar (Rp111,26 triliun).

Jumlah itu tentu bukan masalah besar bagi sebuah perusahaan seperti Apple yang memiliki uang kas sebesar USD161 miliar (Rp2.106,68 triliun).

Kemudian, sudah bukan rahasia lagi bahwa sejak 2014 Apple tengah berupaya membangun mobil bertenaga listrik yang disebut "Project Titan". Menyelenggarakan sebuah balapan besar tentunya akan menjadi promosi yang bagus untuk mobil tersebut jika sudah diproduksi nanti.

Dengan menjadi penyelenggara F1, Apple akan otomatis masuk menjadi anggota Federasi Otomobil Internasional (FIA). Dengan menjadi anggota FIA, peluang Apple untuk ikut terlibat dalam Formula E, sebuah lomba balap mobil bertenaga listrik, juga menjadi terbuka.

Selain itu, Apple juga bisa menjalin hubungan erat dengan para produsen mobil ternama seperti Ferrari, McLaren, dan Mercedes, yang bakal bermanfaat untuk Project Titan.

Terakhir, walau tak populer di Amerika Serikat, F1 adalah salah satu acara olahraga yang paling banyak ditonton di dunia. Dengan menjadi penyelenggara F1, Apple bisa memanfaatkan hak siar balapan guna mendorong pertumbuhan produk lain mereka, Apple TV.

"Jadi, itulah tiga elemen yang membuat membeli F1 adalah langkah yang logis bagi Apple. Mereka bisa membayarnya, mereka bisa mendorong penjualan Apple TV, dan bisa membuat orang mengaitkan antara Apple dengan mobil," tulis Saward.

Dalam postingan lanjutan yang dipublikasikan Senin (18/7), Saward juga mengingatkan bahwa Senior Vice President Apple, Eddy Cue, adalah penggila balap yang juga anggota dewan direktur Ferrari.

Beritagar.id
Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :