INTERNASIONAL

[internasional][bleft]

NASIONAL

[nasional][bleft]

ACEH

[aceh][bleft]

TEKNOLOGI

[teknologi][threecolumns]

EKONOMI

[ekonomi][bleft]

SPORT

[sport][threecolumns]

Tentang kehamilan di atas usia 35 tahun

Tentang kehamilan di atas usia 35 tahun
KantoMaya News -- Apapun, keputusan untuk memiliki anak adalah hak perempuan. Demikian halnya dengan menunda kehamilan.

Karier, finansial, atau menunggu pasangan yang tepat bisa jadi alasan menunda kehamilan. Data menunjukkan, makin banyak perempuan di atas 40 tahun yang hamil.

Secara medis hal itu memang memungkinkan, namun ada beberapa hal penting yang perlu Anda ketahui seputar kehamilan di atas 35 tahun. Berikut kami sarikan untuk Anda.

Lebih sulit namun tak mustahil

Sains membuktikan, bahwa usia memengaruhi kemampuan Anda untuk hamil dan melahirkan bayi yang sehat. Komplikasi kehamilan dan infertilitas meningkat seiring bertambahnya usia.

Memasuki usia pertengahan 30-an, sel telur perempuan berkurang dan rentan rusak. Hal ini terjadi karena perempuan dilahirkan dengan seluruh sel telur yang kelak akan berkurang seiring bertambahnya usia.

Sisa ovum dalam tubuh, memiliki kemungkinan abnormal lebih tinggi. Alhasil, kehamilan dianggap lebih berisiko jika sang ibu berusia di atas 35 tahun.

"Risiko diabetes, tekanan darah tinggi, atau penyakit jantung meningkat," ujar Dr. Catherine Herway dikutip WebMD. Pun demikian usia 35 bukanlah ambang batas. Ada juga mereka yang melahirkan di atas usia 35 tahun sehat dan selamat bersama bayinya.

Pun demikian penting untuk diketahui, semakin lama Anda menunggu, kemungkinan gagal pun bertambah.

Masalah bukan hanya pada sel telur

Usia sel telur bukanlah satu-satunya faktor yang dapat mempersulit kehamilan di atas 35 tahun. Ada sebagian perempuan yang mengalami tumor fibroid di rahimnya. Ini akan membuat kehamilan jadi lebih sulit dan lebih berisiko.

Dengan bertambahnya usia, kondisi medis lain juga bisa menjadi masalah tersendiri bagi kehamilan. Menjaga berat badan dan mengikuti diet bernutrisi dapat membantu mengurangi risiko.

Selain itu, risiko komplikasi kehamilan dan masalah genetik juga meningkat. Ini merupakan efek dari usia sel telur yang bertambah tua.

Kemungkinan melahirkan bayi dengan sindroma Down adalah 1 banding 2.000 saat Anda berusia 25 tahun. Angka ini meningkat menjadi 1 banding 350 di usia 35 tahun, dan 1 banding 30 saat Anda berusia 45 tahun. Tes pemeriksaan genetik dapat membantu mengamati kesehatan bayi dalam kandungan.

Ibu lebih berilmu

Kehamilan di atas usia 35 tahun tak melulu soal risiko. Time melansir, selama seorang perempuan dalam kondisi sehat, bukan tak mungkin kehamilannya pun berjalan lancar dan bayi yang dilahirkan sehat.

"Perempuan 40 tahun yang sehat bisa melalui masa kehamilan dengan risiko lebih rendah daripada mereka yang berusia 28 tahun. Terutama jika ia mempersiapkan tubuhnya untuk kehamilan dengan makanan sehat dan olahraga," papar Dr. Rebecca Starck, ketua departemen kebidanan dan ginekologi regional di Cleveland Clinic.

Kehamilan pertama di atas 35 tahun menunjukkan bagaimana para ibu memiliki pengetahuan yang lebih cukup, juga hidup lebih sejahtera.

Beritagar.id
Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :