INTERNASIONAL

[internasional][bleft]

NASIONAL

[nasional][bleft]

ACEH

[aceh][bleft]

TEKNOLOGI

[teknologi][threecolumns]

EKONOMI

[ekonomi][bleft]

SPORT

[sport][threecolumns]

Erdogan Serukan Semua Umat Muslim Lindungi Masjid Al-Aqsa

KantoMaya News, Ankara - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan hari ini menyerukan semua umat muslim untuk berkunjung dan melindungi Yerusalem. Seruan ini disampaikan menyusul kekerasan berdarah terkait pemasangan alat pendeteksi logam (metal detector) di kawasan sakral Haram al-Sharif, tempat beradanya Masjid Al-Aqsa. Setelah menuai banyak protes, metal detector tersebut telah dibongkar Israel hari ini.

"Dari sini saya menyampaikan seruan bagi semua muslim. Siapapun yang punya kesempatan, harus mengunjungi Yerusalem, Masjid Al-Aqsa," ujar Erdogan di Ankara, Turki seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (25/7/2017). "Ayo, mari kita semua melindungi Yerusalem," imbuhnya.

Otoritas Israel memasang metal detector tersebut setelah dua polisi Israel ditembak mati pada 14 Juli lalu. Tiga pelaku penembakan kemudian tewas ditembak aparat keamanan Israel.

Otoritas dan publik Palestina menganggap langkah-langkah keamanan yang diambil Israel di kawasan Haram al-Sharif sebagai upaya Israel untuk semakin menguasai kawasan tersebut. Aksi-aksi protes besar-besaran pun telah digelar warga Palestina sejak pemasangan metal detector tersebut.

"Mereka (Israel) mencoba mengambil masjid itu dari tangan muslim dengan dalih memerangi terorisme. Tak ada penjelasan lain," cetus Erdogan dalam pidato di depan para anggota parlemen dari partai berkuasa Justice and Development Party (AKP).

Dalam pidatonya itu, Erdogan juga mengecam serangan terhadap sinagog atau tempat ibadah Yahudi di Turki. "Tidak masuk akal menyerang sinagog di sini karena sesuatu telah terjadi di Masjid Al-Aqsa. Ini tidak sesuai dengan agama kita dan tidak diizinkan," tandasnya.

Komentar Erdogan tersebut menanggapi insiden pelemparan batu ke sebuah sinagog di Istanbul pekan lalu. Media-media Turki melaporkan, aksi itu dilakukan oleh sebuah kelompok ultra-nasionalis.

Detik.com
Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :