KantoMaya News, Banda Aceh - Ratusan Mantan tahanan politik/narapidana politik (tapol/napol) Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dari 23 kabupaten/Kota di Aceh Rabu, (21/2/2018) “Mengepung” Kantor Badan Reintegrasi Aceh (BRA) yang berada di kawasan Setui, Jaya Baru, Banda Aceh.

Kedatangan mereka dalam rangka meminta kejelasan terkait janji pemerintah Pusat dan Pemerintah Aceh yang akan memberikan sejumlah bantuan baik pekerjaan, lahan pertanian, modal usaha dan berbagai jaminan lainnya bagi para tapol/napol yang tersebar di seluruh Aceh.

“Kami hanya menuntut hak kami sebagaimana yang telah diatur dalam MoU Helsinki. Sampai hari ini kami belum melihat secara nyata bantuan untuk kami dari pemerintah maupun dari BRA,” ujar T Muhammad asal Aceh Timur, yang mengaku sebagai Ketua tapol/napol Aceh.

Hal yang sama juga disampaikan Sekjen tapol/napol Aceh Musdar Aji, pria asal Abdya tersebut ingin kejelasan dari pihak pemerintah dalam hal ini BRA. Dia bersama rekan- rekannya yang lain ingin penjelasan kemana dana bantuan untuk mereka selama ini ditempatkan dan mengapa mereka tidak kunjung menerimanya.

“Saya bersama teman – teman yang lain ingin bertemu dengan pimpinan BRA untuk untuk minta penjelasan konkrit terkait bantuan untuk kami. Karena ini hak kami sebagai tapol/napol, pokoknya harus ada kesimpulan terkait nasib semua Tapol/Napol Aceh,” ujar Musdar Aji kepada aceHTrend.

Para tapol/napol yang didominasi laki -laki ini juga akan bertahan dan menginap di kantor BRA sampai dituntut mereka terkait kejelasan dana bantuan bisa diberikan oleh pihak BRA.

Sampai berita ini diturunkan, aceHTrend belum bisa mendapatkan konfirmasi dari ketua BRA Said Fakhrurrazi M Yusuf, informasi dari salah seorang staf BRA mengatakan bahwa ketua BRA sedang mengikuti rapat di Kantor Gubernur Aceh.

Sejumlah besar anggota kepolisian dari Polresta Banda Aceh, dibantu dari polsek Jaya Baru terlihat mengawasi situasi yang sedang berlangsung di komplek kantor BRA tersebut.