KantoMaya News, Banda Aceh - BMKG Mata Ie Aceh dan Kemenag Aceh menyiapkan teleskop untuk pengamatan langsung gerhana bulan total. Masyarakat Tanah Rencong yang ingin melihat fenomena langka tersebut, datang saja ke dua lokasi yang sudah disiapkan di Banda Aceh.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Mata Ie, Aceh Besar Erida Wati, mengatakan, pihaknya melakukan pengamatan secara langsung dari atas gedung TDMRC di Ulee Lheue, Banda Aceh. Di sana, BMKG menyiapkan satu unit teleskop untuk pengamatan.

Pengamatan gerhana bulan total di lokasi ini dimulai sejak pukul 00.00 WIB hingga pukul 06.30 WIB, Sabtu (27/7/2018). Selain itu, BMKG juga menggelar pengamatan secara live streaming.

"Silahkan aja kalau (ada masyarakat) mau gabung sama kita," kata Erida saat dimintai konfirmasi detikcom, Jumat (27/7/2018).

Sementara Kemenag Aceh menyiapkan delapan teleskop untuk melakukan pengamatan yang dimulai sejak pukul 01.24 WIB. Lokasi pengamatan digelar di Kantor Kemenag atau persisnya di samping Balai Kota Banda Aceh.

"Kemenag Aceh menyiapkan delapan teleskop pengamatan di halaman kantor dan terbuka untuk masyarakat umum. Walau tengah malam, kami persilahkan bagi warga yang ingin mengamati peristiwa langka tersebut," kata Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, Saifuddin.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menjelaskan, proses gerhana bulan total ini akan berlangsung sejak pukul 00.14 WIB, itu ditandai dengan Bulan memasuki penumbra Bumi.

Fase totalnya sendiri dimulai pukul 02.30 - 04.13 WIB. Waktu fase total tersebut yang menasbihkan gerhana bulan total kali ini jadi yang paling lama terjadi di abad ke-21.

"Uniknya, gerhana bulan tersebut akan menjadi gerhana bulan dengan durasi gerhana total terlama dalam abad ke-21, yaitu selama 1 jam 43 menit," ujar Kabag Humas LAPAN Jasyanto dikutip dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (27/8/2018).