INTERNASIONAL

[internasional][bleft]

NASIONAL

[nasional][bleft]

ACEH

[aceh][bleft]

TEKNOLOGI

[teknologi][threecolumns]

EKONOMI

[ekonomi][bleft]

SPORT

[sport][threecolumns]

Tengah Mendekat ke Bumi, Komet Hancur Jadi 25 Bagian

KantoMaya News, Jakarta --
Komet Atlas atau C/2019 Y4 hancur menjadi 25 bagian dalam perjalanan mendekat ke Bumi. Hasil pengamatan dari teleskop Hubble menunjukkan dua gambar bagaimana komet itu hancur di lintasannya.

Komet ini terang dan bergerak sangat cepat, namun pada pertengahan Maret komet itu mulai redup tiba-tiba.

ATLAS kemudian mengonfirmasi, inti es komet mulai pecah dan hancur dengan jarak sekitar 91 juta mil (146 juta kilometer) dari Bumi. Komet ini ditemukan pada 29 Desember 2019 oleh robot ATLAS (Asteroid Terestrial Last Alert System).

Komet Atlas seharusnya menjadi salah satu peristiwa langit yang bisa diamati penduduk Bumi pada 23 Mei nanti. Sebab, saat itu komet sedang berada pada jarak terdekat dengan Bumi, sekitar 72 juta mil atau sekitar 116 juta kilometer.

Kehadiran Atlas ini bisa dilihat dengan mata telanjang dan seharusnya merupakan salah satu penampakan komet terbaik dalam 20 tahun terakhir.

Dilansir dari Space, Hubble mampu menangkap momen kehancuran ini. Pada 20 April Hubble mencatat 30 bagian, tiga hari kemudian Hubble memantau hanya 25 bagian.
Pengamatan ini, berhasil menunjukkan bagaimana detil sebuah komet hancur. Sehingga, membantu para ilmuwan untuk lebih memahami komet dan faktor di balik kehancuran komet.

Dilansir dari situs resmi NASA, penyebab kehancuran komet Atlas hingga saat ini belum diketahui oleh para astronom karena terjadi dengan sangat cepat.
"Ini benar-benar menarik baik karena sangat spektakuler untuk ditonton dan karena tidak sering terjadi. Kebanyakan fragmen komet yang terlalu redup untuk dilihat. Peristiwa pada skala seperti itu hanya terjadi sekali atau dua kali dalam satu dekade," kata Pemimpin Tim Pengamat Hubble dari University of Maryland, Quanzhi Ye.

Sebelumnya, astronom dari Unversitas Maryland, Amerika Serikat mengatakan komet kemungkinan bisa hancur. Komet itu berubah menjadi terang dengan cepat pada bulan Maret. Hal ini menarik bagi para astronom yang berharap komet bisa seterang Venus, sehingga diamati di siang hari.

Kami melaporkan kemungkinan disintegrasi komet C / 2019 Y4 (Atlas). Gambar yang diambil pada (5 April) menunjukkan pseudo-nucleus memanjang," ujar para astronom.

Komet memang terkenal sulit diprediksi. Saat mendekati matahari, panas dan radiasi dari bintang dapat menimbulkan kerusakan serius yang bisa menghancurkan komet.Observasi terbaru ini menunjukkan Atlas tak akan lagi bisa diamati pada Mei 2020 karena sudah hancur.

CNN Indonesia
Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :