INTERNASIONAL

[internasional][bleft]

NASIONAL

[nasional][bleft]

ACEH

[aceh][bleft]

TEKNOLOGI

[teknologi][threecolumns]

EKONOMI

[ekonomi][bleft]

SPORT

[sport][threecolumns]

APBN RI 2015 Sebesar Rp2039 Triliun

APBN RI 2015 Sebesar Rp2039 Triliun

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, besaran APBN 2015 sebesar Rp2039,5 triliun atau naik 8,7 persen dibanding APBN 2014.

Adapun distribusi belanja negara, sebanyak 31,8 persen atau Rp647,3 triliun untuk belanja lembaga pemerintah non kementerian (K/L). Sedangkan sebanyak Rp647 triliun atau 31,7 persen dari APBN dipergunakan untuk Transfer Daerah dan Dana Desa.

Sisanya, sebesar Rp745,1 triliun atau 36,5 persen dari total APBN untuk alokasi subsidi dan pembayaran bunga serta utang melalui Kementerian Keuangan.

Demikian pidato Presiden di depan para Menteri, Kepala Lembaga Pemerintahan Non Kementerian, dan Para Gubernur di Istana Negara, Jakarta, Senin 8 Desember 2014.

"Saya akan keluarkan Instruksi Presiden (Inpres) agar pelaksanakan proyek kegiatan maksimal bulan Maret. Karena memang seharusnya, setelah penyerahan ini langsung lelang bisa dilakukan. Pelaksanaan, nanti April itu sudah bisa mulai semuanya," kata Jokowi seperti dirilis laman Sekretariat Kabinet RI.

Dalam acara yang dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, pimpinan DPR-RI, para menteri Kabinet Kerja, dan para Gubernur dari seluruh Indonesia itu, Presiden Jokowi mengatakan, Inpres mengenai pelaksanaan DIPA akan segera menyusul. Saat ini, ia menyampaikan pemberitahuan terlebih dahulu.

"Jadi, akhir Maret harus proyek bisa dilaksanakan, sehingga peredaran uang, kegiatan, dan nantinya akhirnya akan berimbas pada kualitas barang, proyek, bangunan, jembatan, dan kualitas yang lain-lain, karena tidak kejar-kejaran pada bulan Oktober, November, dan Desember," tegas Presiden Jokowi.

Presiden juga meminta agar meningkatkan koordinasi dan sinergi antara Kementerian dengan Gubernur, sehingga pelaksanaan program segera cepat tercapai.

"Perkuat prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik, transparan, akuntabel, dan partisipatif," pesan Presiden.

Presiden Jokowi juga mengingatkan, agar dilakukan gerakan penghematan dengan membatasi hal-hal yang tidak perlu. Presiden juga meminta dilakukan peningkatan daya serap anggaran namun juga harus memperhatikan output dan outcome.

sumber : viva.co.id
Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :