INTERNASIONAL

[internasional][bleft]

NASIONAL

[nasional][bleft]

ACEH

[aceh][bleft]

TEKNOLOGI

[teknologi][threecolumns]

EKONOMI

[ekonomi][bleft]

SPORT

[sport][threecolumns]

Giok Aceh Nomor Dua Terbaik di Dunia

KantoMayaNews.Info - Ir Muhammad Usman (50), putra Aceh yang sudah 30 tahun menjadi kolektor batu permata, mengklaim bahwa kualitas batu giok Aceh menempati peringkat kedua di dunia, setelah Burma (Myanmar), disusul giok Kanada di tempat ketiga.
Khusus giok jenis nefrit, menurutnya, kualias terbaik di dunia terdapat di Myanmar. “Tapi stoknya di Myanmar sudah habis,” ujar pria yang akrab disapa Abu Usman ini.
Giok nefrit terbaik kedua di dunia, kata Abu Usman, justru terdapat di Indonesia, tepatnya di Nagan Raya, Provinsi Aceh. Giok jenis ini pula yang membuahkan kemenangan bagi Abu Usman saat mengikuti Indonesian Gemstone Competition Idocrass pada Maret 2014 di Jakarta.

Nefrit peringkat ketiga, menurutnya, adalah batu giok yang terdapat di Kanada. Diakuinya, “demam” giok yang terjadi dalam enam bulan terakhir telah menjadi daya tarik tersendiri bagi banyak orang di Aceh. Kegemaran mengoleksi batu permata tersebut merambah ke semua lini, tak terkecuali para pejabat di daerah.
Namun siapa sangka, dari sekian banyak jenis batu permata, tiga nama di antaranya dipopulerkan oleh Abu Usman, seperti jenis idocrass, solar, dan neon.
Menurutnya, batu-batu ini memiliki kelebihan dari lobster atau cahaya, warna, kilat kaca, bahkan tingkat kekerasannya yang sudah mencapai 7 pada skala Mohs.
Kata Abu Usman, giok termasuk salah satu cenderamata terbaik dan sangat diminati banyak orang untuk saat ini. Bukan hanya di Indonesia, tapi juga di luar negeri.
Abu Usman menambahkan, batu giok mulai menjadi ‘primadona’ di Aceh setelah ia menjuarai even Indonesian Gemstone Competition Idocrass di Jakarta. Saat itu, batu giok Abu Usman berhasil mengalahkan batu akik dari daerah lain dengan menyabet lima juara sekaligus di kelas idocrass.
Setelah memenangkan kompetisi tersebut, batu idocrass milik Abu Usman banyak digemari kolektor. Bahkan ada yang ingin membeli dengan harga yang fantastis yaitu, Rp 150-Rp 200 juta. “Seusai lomba itu, sekarang orang sering bilang idocrass Abu, karena batu itu batu saya yang menang lomba. Jadi, orang selalu bilang idocrass Abu,” katanya.
Sedangkan penamaan solar, menurut Abu Usman, karena warna batu tersebut mirip dengan warna minyak solar, hitam kekuning-kuningan. Atau minimal hitam, tapi saat disenter dalamnya tampak kuning bening. Begitu juga dengan penamaan batu jenis neon. “Batu neon, karena lobsternya mirip dengan lampu neon jika kena cahaya,” ujarnya.
Menurut Abu Usman, sejak dulu Aceh telah memiliki beragam jenis batu akik yang tersebar di berbagai daerah, di antaranya, sulaiman, pancawarna, geliga, yakut merah, cempaka, dan jenis lainnya. “Jenis batu itu sudah lama ada di Aceh, tapi saat itu belum booming dan belum naik daun. Bahkan waktu itu orang melihat batu masih biasa-biasa saja,” sebutnya.
Ketidaktertarikan masyarakat terhadap batu akik pada saat itu, menurutnya, disebabkan kualitas yang dihasilkan pascaasah masih rendah. Padahal, batu akik tersebut memiliki varian dan bentuk yang menawan. “Mungkin dulu asahnya masih manual, sehingga kilapnya kurang. Tapi kalau sekarang sudah pakai mesin, sehingga bisa memancarkan kilap yang bagus,” ungkap Abu Usman.
Menurut Abu, khasiat yang dapat didapatkan dari batu giok, bisa menangkal racun dalam tubuh. Hal itu berdasarkan hasil testimoni yang dilakukan pada rokok. “Jika rokok diletakkan di atas giok, maka rasa rokok tersebut akan hambar. Makanya pada orang Cina ada istilah terapi giok. Saya yakin dengan padangan itu, tapi untuk khasiat lain,  saya tidak melihatnya. Begitu juga secara mistik, saya tidak melihat itu,” kata Abu Usman yang bertekad tetap menekuni bisnis gamstone ini sampai akhir hayatnya.
Ia juga menyebut giok sebagai lambang cinta, persahabatan, dan perdamaian. Dengan giok, semua pihak yang dulunya pernah berseteru di Aceh, kini bisa bersatu dan berbaur, karena giok. Selain itu, sudah mulai banyak orang Aceh yang menghadiahkan giok kepada sahabat, atasan, bahkan kepada kekasihnya.  Giok memang telah mengubah banyak hal di Aceh. 
Sumber : aceh.tribunnews.com
Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

1 comment :

  1. http://news.detik.com/read/2015/01/19/155321/2807430/10/para-penambang-batu-giok-aceh-dituding-jadi-penyebab-kerusakan-lingkungan

    ReplyDelete