KantoMaya News -- Peserta lomba makan ayam Kentucky Fried Chicken (KFC) meninggal diduga karena tersedak setelah mengikuti adu cepat makan ayam itu. Lomba adu cepat makan tiga potong ayam berhadiah Rp5 miliar ini berlangsung di gerai KFC Kompleks Taman Semanan Indah Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (11/3/2016).

Freedi Djajadi (45), peserta lomba nahas itu, tersedak setelah menghabiskan tiga potong ayam. Ia sempat minum air putih dan mendapat pertolongan di lokasi lomba. Namun, kondisinya mengkhawatirkan sehingga Freedi dibawa ke klinik Yasa Husada.

"Setelah dicek dokter jaga, dokter menyatakan nyawa korban tidak tertolong, selanjutnya dibawa ke RS Polri untuk diautopsi," kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat AKBP Didik Sugiarto dikutip Detikcom.

Polisi saat ini tengah melakukan penyelidikan. Saksi-saksi dari pihak penyelenggara, KFC, serta penonton dipanggil untuk dimintai keterangan terkait kematian warga Perum Kosambi Baru itu.

Kanit Reskrim Polsek Cengkareng Ajun Komisaris M Taufik Iksan, dikutip Kompas.com, mengatakan Freedi, awalnya disebut bisa makan dengan cepat sambil meminum air mineral. Di tengah perlombaan, Jayadi mulai tersedak. "Dia batuk-batuk, tetapi batuknya kayak enggak bisa keluar," kata Taufik.

Lomba makan ayam KFC berlangsung di 239 gerai di Jawa dan Bali sejak 3 Maret lalu. Peserta mendaftar dengan membayar Rp150 ribu melalui laman menang5miliar.com.

Peserta lomba harus berusia 17 sampai 60 tahun serta wajib menandatangani surat pernyataan keadaan sehat jasmani dan rohani. Dengan dasar surat pernyataan tersebut--ditulis dalam syarat kepesertaan--pihak penyelenggara dan KFC bebas dari segala macam tuntutan baik pidana maupun gugatan perdata.

Dalam lomba ini, peserta hanya menghabiskan tiga potong sayap ayam KFC secepatnya, maksimal lima menit. Babak kualifikasi perlombaan berlangsung 3-31 Maret 2016. Partai puncak sedianya akan berlangsung pada 3 Juni 2016 di Jakarta.

Dalam babak kualifikasi itu, setiap gerai akan memiiki tiga pemenang dan juaranya akan dikirim ke babak grandfinal. Juara di tiap gerai mendapat hadiah Rp15 juta. Sedangkan hadiah bagi juara di grandfinal adalah Rp5 miliar, peringkat kedua Rp2,5 miliar dan ketiga Rp1 miliar.

Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari panitia penyelenggara maupun KFC. Di laman Facebook menang5miliar membenarkan kejadian ini dan menyatakan duka citanya.

@udin_tok kami atas nama panitia turut berduka kak dengan kejadian ini, kami akan lakukan yang terbaik.

— Menang 5 Miliar (@Menang5Miliar) March 12, 2016

@sotersahala2 @HuazilMuta Sebelum dimulai, semua peserta sudah tanda tangan surat pernyataan sehat kami atas nama panitia turut berduka,

— Menang 5 Miliar (@Menang5Miliar) March 12, 2016

Lomba adu cepat makan lazim digelar di dunia dengan beragam jenis makanan, termasuk makanan cepat saji. Di Amerika Serikat, balapan makan hotdog digelar setiap 4 Juli sejak 1970. Kompetisi ini memiliki organisasi profesional, yaitu All Pro Eating.

Mereka memberikan panduan kompetisi balap makan dunia. Peserta lomba makan profesional biasanya menjalani pelatihan pribadi ketat untuk meningkatkan kapasitas perut dan kecepatan makan. Elastisitas perut biasanya dianggap kunci memenangkan kompetisi ini.

Dilansir Wikipedia, Lomba balap juga selalu menjadi sasaran kritik karena meningkatkan obesitas dan kolesterol. Asupan makanan dalam jumlah besar, tiba-tiba dan cepat juga bisa mengakibatkan perut kaget. Gejala ini sering disebut Gastroparesis atau kelumpuhan perut.

Lomba adu cepat makan kian menjadi sorotan ketika ada korban meninggal. Pada Oktober 2012, peserta lomba cepat makan kecoa dan cacing dilaporkan meninggal di Miami. Pada 4 Juli 2014, peserta lomba makan hotdog di Amerika Serikat meninggal karena tersedak.

Catatan redaksi: Melalui siaran pers singkat, pada Minggu (13/3/2016), pihak PT Fast Food Indonesia Tbk (KFC Indonesia) menyatakan kegiatan ini sepenuhnya diatur dan diselenggarakan oleh PT. MAKMUR USAHA FOBE INKO (O2 ACCION). Yang bersangkutan telah membatalkan kegiatan ini. KFC Indonesia juga menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga Almarhum Freedi Djajadi. Penyebutan nama Fredy, dengan ini juga telah dikoreksi menjadi Freedi.

Beritagar.id