INTERNASIONAL

[internasional][bleft]

NASIONAL

[nasional][bleft]

ACEH

[aceh][bleft]

TEKNOLOGI

[teknologi][threecolumns]

EKONOMI

[ekonomi][bleft]

SPORT

[sport][threecolumns]

Kisah di balik pembuatan seragam Olimpiade Indonesia 2016

Kisah di balik pembuatan seragam Olimpiade Indonesia 2016
KantoMaya News -- Kostum defile tim Indonesia dalam pesta olahraga Olimpiade 2016 mendapat banyak kritikan pedas. Sejak peluncurannya pada Juli 2015 lalu, netizen yang sebagian besar melihat seragam tersebut melalui media sosial, bertubi-tubi memberikan pendapat negatif tentangnya.

Hingga setelah pembukaan Olimpiade 2016 di Stadion Maracana, Rio de Janerio, Brasil, Jumat (5/8/2016) waktu setempat, seragam tim Indonesia masih harus menuai banyak cibiran.

Seragam ini memang 'beda' jika dibandingkan dengan seragam negara lain yang tampak simpel dan modis. Seragam Indonesia tampak lebih ramai, dengan motif Garuda yang memenuhi bagian perut.
Model dan warna pakaian

Model bajunya sebentuk jas. Pada pakaian lelakinya, bagian kerah dibuat agak lebar dan memendek, modelnya sangat kaku, kurang mirip dengan model jas yang sedang mengetren yang simpel dan berkerah langsing.

Sedangkan untuk perempuan, jas dibuat lebih tertutup, tanpa kerah. Keduanya dibuat dengan perpaduan warna merah dan putih yang mencolok dengan setelan celana merah polos.

Pada bagian dada terdapat motif burung garuda yang sangat besar, mengisi seluruh bagian dada hingga ke perut. Mungkin hal ini sebagai representasi dari slogan "Garuda di dadaku".

Di balik besarnya motif garuda, masih ada motif batik yang menghiasi di sana. Batik pun dibuat dengan warna merah yang sama. Ada motif serupa yang dibuat memanjang di sepanjang daerah lengan.

Sebagai aksesori, tim laki-laki mengenakan dasi merah sewarna celana dan motif pakaiannya. Lalu dilengkapi dengan handkerchief, atau kain kecil yang disematkan di dalam saku lalu dikeluarkan sedikit ujungnya untuk menambah aksen. Uniknya, handkerchiefdibuat dengan bentuk mirip bunga teratai, dengan tiga pucuk yang menyembul.

Pada pakaian perempuannya, ada syal yang diikatkan ke leher dan membentuk pita besar. Semua itu didominasi warna merah dan putih, khas bendera negara Indonesia.
Pemilihan motif

Dilansir Pikiran Rakyat, pemilihan model pakaian ini sempat dibahas oleh Chef de MissionKontingen Olimpiade Indonesia, Raja Sapta Oktohari dalam peluncuran di Tartine FX, Senayan, Jakarta, Jumat 15 Juli 2016 malam.

Raja Sapta Oktohari menyebutkan, di acara internasional biasanya Indonesia punya dua pilihan kostum, mengenakan jas atau batik. Hal ini yang menjadi ide awal membuat kostum defile Indonesia. Menggabungkan antara jas yang berkesan kebarat-baratan dan batik yang khas Indonesia. Sementara warnanya merupakan Merah Putih, perlambang suci dan berani seperti bendera Indonesia.

Motif batik parang dipilih karena memiliki filosofi sebagai ombak yang menggulung-gulung secara berkesinambungan. Selain itu, batik parang juga merupakan motif batik tertua dari zaman Mataram. Ini menyimbolkan semangat yang tinggi tanpa henti, berusaha, dan bekerja terus terus untuk mendapatkan medali emas di Olimpiade kali ini.
Perancang kostum

Adalah Prima Suci Ariani, yang namanya mencuat setelah seragam Olimpiade tim Indonesia mencuri perhatian. Nama ini disebut-sebut sebagai perancang kostum defile Indonesia. Siapakah perempuan ini?

Rasa penasaran yang sangat wajar. Namanya akan disejajarkan dengan rumah mode internasional yang turut merancang kostum masing-masing negara peserta. Sebut saja Ralph Lauren untuk Amerika Serikat, HnM untuk Swedia dan Lacoste jenama asal Prancis yang memberi dukungan lewat rancangan seragamnya.

Banyak yang memburunya lewat pencarian di internet, sayangnya akun atas nama Prima tak pernah muncul dalam media sosial @INABisaEmas.

Namun seperti yang ditulis Pikiran Rakyat, Prima Suci Ariani ternyata bukanlah perancang busana, pun tak memiliki latar belakang di bidang mode. Ia lebih suka menyebut dirinya pecinta budaya, khususnya batik. BBC malah menuliskan, Prima adalah seorang pemilik toko batik.
Pesanan kostum diburu waktu

Prima mengungkapkan, dia baru diminta Okto untuk membuatkan seragam sejak pertengahan bulan puasa 2016. Waktu yang cukup singkat untuk memikirkan apa yang akan ditonjolkan dari rancangannya dan membawa nama besar Indonesia di Olimpiade nanti.

Seragam yang akhirnya diwujudkannya pun diakui perempuan yang mengidolakan perancang batik Irwan Tirta ini sudah merupakan hasil diskusi dan riset yang dilakukannya. Tentunya dalam waktu yang singkat tersebut.
Dipuji sebagai kostum terbaik

Berbanding terbalik dengan apa yang terjadi di dalam negeri, di luar sana kostum Indonesia justru dikabarkan menuai pujian ketika defile Olimpiade tersebut berlangsung.

Para atlet dan beberapa model terlihat berarak-arak mengenakan seragam buatan Prima Suci Ariani yang pada pakaian lelakinya sudah dilengkapi dengan udeng, topi khas lelaki Bali. Ditambah lagi pakaian adat Palembang yang mewah dan serta Bali dan Papua yang mencerminkan keberagaman budaya Indonesia.

Seperti diulas Liputan6, cuitan para pengguna media sosial pun tak henti memuji busana para atlet yang akan mengharumkan nama bangsa. Seperti akun Twitter @daniellismore yang mengatakan "#Indonesia best dressed so far #Opening Ceremony,".

@INABisaEmas pun seakan ingin mematahkan anggapan buruknya seragam Indonesia dengan mengunggah tulisan "Yessy Yosaputra jadi pusat perhatian dengan kostum tradisional. Banyak yg mau foto bareng. #TimIndonesia#Rio2016"


Beritagar.id
Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :