KantoMaya News, PALEMBANG - Tim gabungan Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Polda Sumatera Selatan berkolaborasi mengungkap kasus narkoba di 2 tempat, yakni Banyuasin dan Palembang, Sumsel. Dari operasi ini, 3 orang ditangkap, 1 tewas ditembak.

Operasi dimulai di Perum Azhar, Kenten Laut Talang Kelapa Banyuasin, Rabu (26/4). Satu tersangka berinisial HP yang merupakan warga asal Aceh ditangkap, namun ia berusaha melarikan sehingga ditembak. Di lokasi ini, petugas menemukan sabu 10 kilogram.

Pengembangan pun dillanjutkan. Petugas menggerebek showroom di Kelurahan Bukit Baru, Palembang, Rabu (26/4). Di lokasi petugas mengamankan 3 orang berinisial K, AA dan E beserta barang bukti berupa 1 pucuk senjata api, 6 unit mobil minibus, paspor dan selembar sertifikat tanah diduga memiliki kaitan.

"Para tersangka ini sudah kita intai selama satu bulan. Pada saat dilakukan penangkapan, satu tersangka mencoba lari hingga di tembak mati oleh petugas BNN," ujar Kapolda Sumsel Irjen Agung Budi Maryoto saat gelar perkara di Mapolda Sumsel didampingi Deputi Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari, Kamis (27/4/2017).

Sementara Deputi Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari mengatakan, terungkapnya jaringan ini tentu tidak hanya berada di satu tempat.

"Jaringan ini tidak hanya di satu tempat saja, termasuk di luar negeri sehingga ini bisa dikatakan jaringan internasional, mulai dari Aceh, Medan, Riau, Palembang dan Lampung hingga menyebar ke seluruh wilayah Indonesia," ujarnya.

Dikatakan Arman, Sumsel sendiri, menjadi provinsi transit barang haram sebelum akhirnya disebarkan ke seluruh wilayah di Indonesia. Selain itu, dari 34 Provinsi Sumsel masuk dalam peringkat menengah yang juga harus mendapatkan perhatian khusus untuk peredaran narkoba.

Di waktu bersamaan, Polda Sumsel turut merilis tangkapan 2 Kg sabu dan 18.000 butir ekstasi dari satu orang tersangka berinisial MI yang ditangkap di Palembang.