INTERNASIONAL

[internasional][bleft]

NASIONAL

[nasional][bleft]

ACEH

[aceh][bleft]

TEKNOLOGI

[teknologi][threecolumns]

EKONOMI

[ekonomi][bleft]

SPORT

[sport][threecolumns]

Surya Paloh raih gelar Profesor Kehormatan dari Beijing

Surya Paloh saat menerima penghargaan gelar Profesor kehormatan dari Presiden BFSU, Prof Peng
(tribunnews.com, 26/09/17)
KantoMaya News - Ketua umum Partai NasDem yang juga pemilik stasiun televisi Metro TV, Surya Paloh, dianugerahi gelar Honorary Professorship (Profesor Kehormatan) dari universitas terkemuka di RRC, Beijing Foreign Studies University (BFSU). Dalam kesempatan itu, Surya menyampaikan kuliah umum soal media, ekonomi, dan hubungan Indonesia-China.

Penganugerahan gelar itu diberikan di aula BFSU, Beijing, RRC, Rabu (10/9). Kehadiran Surya Paloh disambut oleh sejumlah pejabat dan dihadiri sekitar 150 mahasiswa serta tamu undangan lainnya.

Di antara pejabat yang hadir adalah presiden BFSU Prof Peng, Wakil Presiden BFSU Yan Guohua, Sekjen Asean China Center (ACC) Ma Minqiang, Wakil Dubes RI untuk RRC Wisnu Edi Pratignyo dan pejabat tinggi lainnya.

Dalam sambutannya, Surya Paloh menjelaskan soal hubungan Indonesia dan RRC. Untuk diketahui, gelar itu juga diraih atas peran Surya Paloh mempererat hubungan kedua negara ini melalui program Metro Xinwen yang konsisten ditayangkan di Metro TV sejak didirikan pada tahun 2000 lalu.

"Saya bersama rombongan datang menerima penghargaan dan kehormatan ini dengan kesadaran penuh, bahwa pekerjaan dua bangsa besar, Indonesia dan China, adalah untuk menciptakan masa depan yang lebih baik," ucap Surya di Beijing dalam rilis yang diterima wartawan.

Ia mengatakan, ada tiga bidang yang bisa menopang terwujudnya masa depan, yaitu bidang pendidikan dan kebudayaan, bidang pengembangan usaha, serta bidang pertahanan.

Ketiga bidang itu jelas Surya, telah diraih RRC dengan capaiannya yang luar biasa, baik dalam sistem politik maupun kekuatan militer. Capaian itu melahirkan berbagai teknologi dan inovasi. Sehingga tidak heran jika China menjadi kekuatan ekonomi kedua terbesar di dunia.

"Saya juga ingin mengucapkan selamat kepada China, yang berhasil meluncurkan pesawat ruang angkasa pada November 2013 dengan nama Shengzhou-10," ucapnya.

Surya menerangkan, sejak normalisasi hubungan RI-RRC pada Agustus 1990, sudah menyaksikan 'steady development' yang menjadikan hubungan RI-RRC sebagai dua negara yang bersahabat. Hubungan itu pun menurutnya pernah mengalami pasang surut.

"Saya bangga, saat saya berdiri menerima penghormatan dari Beijing Foreign Studies University di sini, hubungan RI-China berada pada posisi yang sangat tinggi dan saya yakini akan semakin erat. Melalui penganugerahan gelar ini saya berharap bisa berbuat lebih banyak untuk semakin mempererat hubungan Indonesia-China di berbagai bidang, khususnya bidang media, pendidikan dan inovasi," papar pendiri Partai NasDem itu.

Surya berharap Indonesia dan RRC dapat terus meningkatkan hubungan antar kedua negara. "Banyak hal yang bisa dikembangkan oleh kedua negara, terutama di era kepemimpinan Presiden Terpilih Joko Widodo saat ini," ujarnya.

Surya juga menekankan pentingnya peningkatan hubungan RRC dan ASEAN. "Para pemimpin dari Tiongkok dan ASEAN sudah menetapkan untuk mendorong perdagangan di kawasan hingga US$1.000 miliar. Ini tentunya peluang besar untuk pasar yang mencapai 1,9 miliar jiwa," kata Surya.

Lebih lanjut Surya mengatakan, kekuatan ekonomi China dan ASEAN tidak kalah dibandingkan Uni Eropa dan juga NAFTA. Dengan produk domestik bruto mencapai US$5,9 triliun, kekuatan Tiongkok dan ASEAN menjadi kekuatan ketiga terbesar di dunia.

Merdeka.com
Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :